Komunio dalam Komunitas Kasih

Hari ini Ordo Cistersiensis merayakan HR Para Pendiri Ordo.  Apa sebenarnya yang menjadi kerinduan para pendiri dan apa yang menjadi karisma ordo Cisterciensis?  Para pendiri Ordo Cistersiensis merindukan untuk mengikuti Kristus secara radikal menurut Peraturan Santo Benediktus (PSB) menuju ke hidup abadi melalui hidup bersama dalam komunitas kasih.  Carta Caritatis sebagai dasar panggilan dan perutusan Ordo – menyatakan bahwa karisma kami adalah hidup bersama dengan membuat segala sesuatu berdasarkan satu peraturan (PSB), satu cinta kasih dan kebiasaan-kebiasaan yang sama.

Tidak seorang pun mengikuti Kristus secara pribadi.  Tetapi para pengikut Kristus dipanggil untuk menjadi anggota komunitas-Nya, untuk hidup bersama di dalamnya: Para Rasul, Gereja, Imam/Religius maupun keluarga.  Para pengikut Kristus yang berhimpun ini, merupakan komunitas yang mendengarkan sabda Allah dan melakukannya (Luk. 8:21).  Lingkaran komunitas di sekitar Yesus ini dan yang berpusat pada-Nya membuat mereka mengalami gratuitas – kecuma-cumaan kasih yang menciptakan, menumbuhkan dan menguatkan komunitas dan komunio kasih.  Komunio kasih dibangun dan tumbuh berdasar iman dan petobatan, dan secara nyata dibangun melalui pelayanan: otoritas (Mat. 20:24), kerendahan hati (Yoh. 13:14) dan doa bersama (Mat. 18:20).

Dalam membangun komunitas, kita menghadapi kenyataan bahwa hidup bersama tidaklah mudah.  Kita mengalami kemiskinan akibat kedosaan kita yang membawa kita untuk bertobat terus-menerus karena pada saat bersamaan kita mengalami belas kasih Allah (misera et misericordia) melalui komunitas.  Kita menangis menghadapi kemiskinan kita yang sulit mengampuni, sulit melepas rasa benar dan kehendak sendiri, sulit merendahkan diri untuk minta maaf.  Pilihan iman kita untuk bertobat digerakkan oleh Roh Kudus serta Kristus yang merupakan batu dasar iman yang memampukan kita untuk meninggalkan ego, otonomi, ambisi, posesifitas / kepemilikan demi kebaikan bersama serta menerima kenyataan dengan penuh syukur atas perbedaan tiap saudara sebagai anugerah yang memperkaya komunitas.

 

Marilah kita bersyukur dan menikmati anugerah hidup bersma menurut panggilan kita masing-masing dengan sukacita!