15 Februari 2025

PEKAN BIASA V – SABTU


Keunggulan cinta melebihi segala
 Pembacaan dari khotbah Beato Ishak dari Stella

 

 

Saudara-saudara, mengapa kita begitu sedikit menaruh perhatian untuk mengupayakan kesejahteraan sesama, sehingga bila kita melihat kebutuhan orang lain, kita lebih cepat datang menolong dia dan dengan demikian dapat saling menanggung beban?  Itulah yang dianjurkan oleh Rasul Paulus, kalau ia berkata, ‘Hendaklah kamu saling menanggung beban, dan dengan demikian memenuhi hukum Kristus.’  Di lain tempat pun ia mengatakan, ‘Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat’, sebab itulah hukum Kristus.

Kalau pada saudaraku aku melihat sesuatu yang tidak dapat diperbaiki, entah karena keadaannya memang begitu sulit, entah karena kelemahan fisik atau wataknya, mengapa aku tidak dapat menanggungnya dengan sabar?  Mengapa aku tidak dapat menghiburnya dengan murah hati, seperti yang diajarkan oleh Kitab Suci, ‘Anak-anaknya akan digendong, akan dibelai-belai di pangkuan mereka.’  Apakah itu karena aku tidak memiliki keutamaan, yang rela menderita, yang sabar untuk menanggung segala, dan yang bermurah hati untuk mencinta?

Padahal itulah sesungguhnya hukum Kristus!  Ia benar-benar ‘menanggung kelemahan kita’ di dalam sengsara-Nya, dan ‘memikul kesengsaraan kita’ di dalam belas kasih-Nya!  Ia mencintai mereka yang digendong-Nya dan menggendong mereka yang dicintai-Nya.  Barangsiapa menyerang saudara yang miskin, atau merencanakan yang jahat melawan kelemahannya, apapun juga, sesungguhnya dia itu memenuhi hukum setan dan tunduk kepadanya.  Maka hendaklah kita saling menaruh belas kasih, mencintai semua saudara kita, saling menanggung kelemahan satu sama lain, dan menghindarkan diri kita dari dosa.

Semakin sungguh-sungguh kita berusaha untuk memajukan cinta kepada Allah dan cinta kepada sesama demi Allah, semakin berkenan hidup kita kepada Allah, baik melalui ketaatan kepada  peraturan-peraturan, maupun bentuk lahiriah lainnya.  Sebab cinta kasihlah yang menjadi alasan mengapa hal-hal harus dibuat atau tidak dibuat.  Cinta itu adalah sumber dan tujuan akhir segala sesuatu, segala sesuatu harus diarahkan secara tepat kepadanya.  Segala sesuatu yang dilakukan  dengan tulus hati atas dasar cinta dan sesuai dengan cinta, tidak pernah dapat dicela.

Semoga Dia berkenan menganugerahkan cinta itu kepada kita.  Tanpa cinta kita tidak dapat menyenangkan Dia.  Dan tanpa Dia kita sama sekali tidak dapat berbuat apa-apa!  Dialah Allah yang hidup dan memerintah, selama segala abad.  Amin.