Kasih

Jalan untuk mengkontemplasikan kesatuan kita dengan Allah adalah jalan kasih.  Maka kita perlu mengerti apakah kasih itu dan bagaimana kita bertumbuh dalam kasih.  Menurut Santo William dari St. Thiery, kasih adalah kekuatan jiwa yang berkat daya gravitasi kodrati membimbing kita menuju tempat kita yang sejati.  Kita selalu didorong oleh daya gravitasi kodrati ini ke tempat inti keberadaan kita yang paling dalam.  Itulah sebabnya kita selalu merindukan dan memimpikan kebahagiaan dan tidak mencari apapun selain kebahagiaan itu.  Dan kebahagiaan kita ada dalam seorang pribadi yaitu Allah yang menjelma menjadi manusia, dan penjelmaan Allah ini merupakan perwujudan kasih Allah yang paling dalam.  Dialah yang mengajar kita tentang kebahagiaan sejati, kasih sejati yang secara alami terus kita cari.

Santo William dari St. Thiery mengatakan lagi tentang kasih ini, bahwa pertama-tama kita mulai mengalami kasih secara alami dan lalu menumbuhkan kasih itu melalui beberapa tahap, sama seperti seorang manusia yang bertumbuh dari seorang manusia muda menuju manusia yang dewasa.  Di situ ada perubahan kualitas orang itu.  Kasih juga berkembang, mulai dari kehendak untuk mengasihi menuju tindakan mengasihi, lalu terus berkembang menjadi kasih yang dimurnikan, setelah itu kasih menjadi suatu kebijaksanaan.  Di situlah Allah tinggal.  Kasih dianugerahkan oleh Allah sendiri, dan itu bertahan di dalam Dia dan demi Dia.

Pertama-tama kita mengenal dan mengalami kasih secara fisik dari orang tua kita, kemudian bertumbuh menjadi kasih sosial di mana kita mengalami kasih sosial ini melalui orang-orang yang ada di sekeliling kita, lalu kasih ini mencondongkan kita untuk berbelarasa kepada seluruh umat manusia, kemudian meningkat menjadi kasih spiritual berkat pendengaran Sabda Allah yang memampukan kita mengasihi semua orang bahkan termasuk musuh-musuh kita, seperti yang diajarkan Yesus dalam bacaan Misa hari ini.  Akhirnya kasih ini diilahikan dan membawa kita pada pengalaman kesatuan yang intim dengan Allah.  Itulah tahap-tahap pendewasaan kasih kita, yang telah dianugerahkan Allah kepada kita.  Allah adalah kasih dan di dalam Dia kita akan mengalami kasih yang sejati.

Marilah kita membuka hati kita untuk menerima anugerah kasih ini.  Kita juga perlu bekerja sama dengan rahmat untuk menumbuhkan kasih ini sehingga akhirnya kita dapat mengalami kesatuan dengan Allah secara sempurna di dalam kasih-Nya yang tak terbatas.  Dari situ kita pun dapat belajar menghayati sabda Yesus untuk mengasihi semua orang termasuk “musuh-musuh” kita dan berdoa untuk mereka semua.