Rabu Abu
Prapaskah adalah “sumber air suci” kita
Momen-momen tergelap dalam liturgi Kristiani dipenuhi dengan sukacita, dan Rabu Abu sebagai awal dari puasa Prapaskah adalah suatu hari kebahagiaan, pesta umat kristiani. Suatu puasa Kristiani yang merupakan bagian dari siklus Paskah yang agung. Misteri Paskah adalah misteri kehidupan tertinggi; di dalamnya Gereja merayakan wafat dan kebangkitan Kristus, masuk ke dalam Kerajaan Kehidupan yang telah Dia bangun sekali untuk selamanya dengan kemenangan definitif-Nya atas dosa dan kematian. Kita harus ingat makna asli Prapaskah sebagai ver sacrum, “sumber air suci” Gereja di mana para katekumen dipersiapkan untuk pembaptisan mereka, dan para pendosa yang bertobat disiapkan dengan penitensi sebagai pemulihan mereka pada hidup sakramental dalam komunio dengan seluruh Gereja. Jadi Prapaskah bukanlah suatu masa penghukuman tetapi masa penyembuhan.
Masa Perayaan
Siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang! Semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab, di dalam Kristus, Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya tanpa memperhitungkan pelanggaran mereka dan Dia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi, kami ini utusan-utusan Kristus, sebab Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami. Dalam nama Kristus, kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan menyia-nyiakan anugerah Allah yang telah kamu terima. Sebab, Allah berfirman, “Pada waktu perkenanan, Aku mendengarkan engkau, dan pada hari keselamatan, Aku menolong engkau.” Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu!
(2 Korintus 5:17- 6:2)
Doa
Dalam iman akan kebangkitan-Mu, dan dengan harapan akan kuasa-Mu yang menghancurkan setiap kematian, aku mengangkat hatiku dengan cinta kepada-Mu. Utuslah Roh Kudus-Mu untuk membuatku semakin sungguh-sungguh menjadi murid-Mu. Memasuki permulaan masa suci ini, aku membarui syukurku atas anugerah hidup. Pada Rabu suci ini, kepalaku ditaburi dengan abu, aku menerima kematianku sebagai pengudusan: Engkaulah yang telah menguduskannya. Aku mempersembahkan hidupku dan matiku dengan syukur kepada-Mu, Yesus Kristus, Penyelamatku dan Allahku.
Jurnal Prapaskah
Tulislah jurnal Prapaskah dan Paskahmu, jujurlah terhadap pengalamanmu sendiri. Pertanyaan yang diberikan setiap hari hanyalah sebagai usulan. Biarlah hati dan pikiranmu bebas. Pertanyaan pertama: Dalam cara bagaimana kamu menyadari Prapaskah sebagai “perayaan”?