Rabu Pekan I Prapaskah
Suatu Keseimbangan Askesis
Askesis Kristiani di atas segalanya adalah untuk menjaga keseimbangan dan proposinya. Askesis Kristiani tidak menekankan sisi negatif hidup askesis, ataupun tidak menyanjung ego dengan menurunkan tanggung jawabnya, atau melunakkan kebenaran. Askesis Kristiani megingatkan bahwa kita harus membuat keputusan “tidak berkompromi” dengan dunia dan semua yang bersifat duniawi, tetapi hal itu memberanikan kita untuk memahami bahwa keberadaan kita di ‘dunia’ dan dalam waktu menjadi subur dan penuh makna dalam proporsinya saat kita mampu menghayati hidup spiritual dan tanggung jawab Kristiani atas hidup kita, pekerjaan kita, dan bahkan bagi dunia di mana kita hidup. Jadi askesis Kristiani bukan pelarian dari dunia, atau suatu perlindungan dari tekanan dan distraksi-distraksi dari aneka macam kelicikan. Askesis Kristiani memampukan kita untuk masuk ke dalam kekacauan dunia dengan membawa cahaya Kebenaran di dalam hati kita, serta memampukan kita menghayati kekuatan misteri salib yang mentransformasikan — kekuatan kasih dan pengorbanan.
Askesis sebagai keterbukaan cahaya terdalam kita
“Tidak seorang pun yang menyalakan pelita lalu meletakkannya di kolong rumah atau di bawah tempayan, melainkan di atas kaki pelita, supaya orang yang masuk, dapat melihat cahayanya. Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu. Karena itu, perhatikanlah supaya terang yang ada padamu bukanlah kegelapan. Jika seluruh tubuhmu terang dan tidak ada bagian yang gelap, maka seluruhnya akan terang, sama seperti apabila pelita menerangi engkau dengan cahayanya.”
(Lukas 11:33-36)
Doa
Bantulah aku, Tuhan, untuk mengeluarkan balok di dalam mataku agar aku dapat melihat lebih jelas pekerjaan tangan-Mu di dalam hati sesamaku. Keluarkanlah kegelapan dalam hatiku dan biarkan cahaya kehadiran-Mu, selalu bersamaku, bersinarlah terus dan bawalah bagian cahaya-Mu yang aku miliki untuk bersinar bersama dengan cahaya-Mu demi dunia.
Jurnal Prapaskah
Dalam cara apa, kurang adanya “sense seimbang” dalam hidupmu?