Selasa Pekan II Prapaskah
Ilusi bahwa kita itu bebas
Ciri kebebasan yang menyesatkan yang telah kita temukan pada tatanan moral dan psikologis yang tidak bertanggung jawab telah menjadi kenyataan yang tak bisa dihindarkan. Kelalaian kita untuk bertanggung jawab, pada saat yang bersamaan menjadi kelalaian kita pada kebebasan. Pemecahan untuk membiarkan “seorang yang lain” yaitu kekuatan yang tidak bernama dalam masyarakat, mengambil alih tanggung jawab untuk segalanya, menunjukkan bahwa kita menarik diri dari tanggung jawab umum, dari perhatian yang dewasa dan bahkan dari hidup spiritual. Kita berhenti dari kenyataan kebebasan umum kepada kepentingan dunia pribadi, menganggap bahwa pelarian dari tanggung jawab adalah pelarian untuk masuk ke dalam kebebasan. Sebaliknya, menurut Erich Fromm, penghindaran itu adalah suatu “penghindaran dari kebebasan.” Namun saat kita membalikkan hidup kita pada kekuatan yang tidak bernama, kepada “mereka” (siapa pun ‘mereka’ itu dan yang tidak seorang pun tahu secukupnya), maka apa yang sesungguhnya akan terjadi, kita jatuh di bawah penindasan penipuan dan fantasi kolektif.
Melakukan Keadilan
Dengarlah firman TUHAN, hai pemimpin-pemimpin Sodom! Pasanglah telinga pada pengajaran Allah kita, hai rakyat Gomora! Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda! Aduh, kota yang dahulu setia sekarang sudah menjadi pelacur! Tadinya penuh keadilan, kebenaran berdiam di dalamnya, tetapi sekarang penuh pembunuh. Perakmu telah menjadi kotoran logam dan arakmu bercampur air. Para pemimpinmu adalah pemberontak dan bersekongkol dengan pencuri. Semuanya suka menerima suap dan mengejar sogok. Mereka tidak membela hak anak-anak yatim, dan perkara janda-janda tidak sampai kepada mereka. Sebab itu, demikianlah firman Tuhan, TUHAN Semesta Alam, Yang Maha Kuat, Allah Israel, “Awas, Aku akan melampiaskan murka-Ku kepada para lawan-Ku, dan melakukan pembalasan kepada para musuh-Ku. Aku akan berbalik melawanmu dengan tangan-Ku: Aku akan memurnikan perakmu, dan akan menyingkirkan segala kotoran darimu. Aku akan mengembalikan para hakimmu seperti dahulu, dan para penasihatmu seperti semula. Sesudah itu, engkau akan disebut kota keadilan, kota yang setia. ”Sion akan dibebaskan melalui keadilan dan orang-orangnya yang bertobat melalui kebenaran. Namun, orang yang memberontak dan orang berdosa akan dihancurkan bersama, orang yang meninggalkan TUHAN akan habis lenyap.
(Yesaya 1:10, 16-17, 21-28)
Doa
Selamatkanlah aku ya Tuhan dari partisipasi aktif dalam masyarakat yang bertumbuh gemuk dan kaya dalam tipuan. Ambillah kebutaanku sehingga aku dapat melihat ketidak-adilan dan kemiskinan di sekelilingku. Bantulah aku untuk memahami kebutuhan akan penyesalan yang mengubah hatiku untuk mencintai dan untuk berelasi dengan setiap orang secara benar.
Jurnal Prapaskah
Apakah kamu telah berpaling dari tanggung jawab dalam hidupmu untuk memberi pengaruh bagi budaya kita? Kepada siapa dan kepada apa kamu telah membuat dirimu menjadi bagian pelayanan (taat)?