Hari ke-19


Minggu III Prapaskah


 

Keabadian menghadirkan energi Kristus

Dalam setiap misteri liturgi kita mempunyai pemandangan yang menorobos waktu dan keabadian, universal dan pribadi, yang sama untuk segala abad…dan apa yang paling khusus dan dekat dalam waktu dan tempat kita.  Kristus dalam keagungan-Nya yang tak terbatas merangkul segala, yang ilahi dan manusiawi, spiritual dan material, lama dan baru, besar dan kecil.  Dan dalam liturgi Ia menjadikan diri-Nya segala bagi semua manusia dan menjadi segala dalam segala.  Karya-karya yang diselesaikan Kristus dalam waktu, tetap tinggal dalam keabadian, menjadi kekayaan dalam Hati Kudus  yang merupakan sumber dari misteri liturgi dan membuat semua karya ini hadir bagi kita setiap saat kita merayakannya.  Tidak hanya itu, liturgi memasukkan kita dalam misteri-misteri-Nya dan membarui pengaruhnya dalam ruang dan waktu.  Melalui liturgi; saat kita tinggal dalam waktu, kita memasuki perayaan agung yang berlangsung di  hadapan takhta Anak Domba di surga dan dalam keabadian.


 

Kristus batu keabadian

Aku mau, supaya kamu mengetahui, Saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.  Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.  Mereka semua makan makanan rohani yang sama dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.  Sungguh pun demikian Allah tidak berkenan kepada sebagian besar dari mereka.  Itulah sebabnya mereka dibinasakan di padang gurun.  Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: “Duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bankitlah mereka dan bersenang-senang.” Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang.  Janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.  Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!  Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia.  Allah itu setia dan tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu.  Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

(1Korintus 10:1-6, 8-10, 12-13)


 

Doa

Sekarang kami mencari makanan rohani seperti bangsa Israel yang mengembara di padang gurun.  Engkau, ya Kristus, batu karang dan makanan rohani kami dalam Ekaristi belas kasih-Mu.  Kami bergantung pada-Mu, kami berdoa mohon anugerah kekuatan dalam masa pencobaan.


 

Jurnal Prapaskah

Pertimbangkanlah bagaimana intensi dan tindakanmu mempunyai pengaruh dalam keabadian.  Bagaimana kamu mempengaruhi keluarga, teman, sesama dan bagaimana kamu menyampaikan pengaruh baikmu yang telah kamu terima dari sesamamu.