Hari ke-26


Minggu IV Prapaskah


 

Setiap hari adalah “Hari Tuhan”

Kristus telah memberikan arti dan kekuatan yang istimewa pada lingkaran musim-musim, yang dengan sendirinya “baik” dan pada hakikatnya mempunyai kapasitas untuk melambangkan kehidupan kita di dalam Allah: sebab musim-musim mengungkapkan ritme kehidupan alamiah.  Itu adalah denyut jantung kehidupan alami bumi kita.  Yesus telah menjadikan pasang surutnya terang dan gelap, aktivitas dan istirahat, kelahiran dan kematian, tanda kehidupan yang lebih tinggi, kehidupan yang kita jalani di dalam Dia, kehidupan yang tidak mengenal kemunduran, hari yang tidak jatuh ke dalam kegelapan.  Ini adalah “hari Tuhan” yang datang kembali kepada kita setiap pagi, hari Paskah, “hari ke delapan”, Pascha Domini, hari kekekalan, menyinari kita pada waktunya.


 

Setiap hari aku bangkit lagi menuju Bapa

Yesus berkata lagi, “Seseorang mempunyai dua anak laki-laki.  Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik yang menjadi hakku.  Lalu ayahnya membagi-bagikan hartanya di antara mereka.  Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh.  Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.  Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di negeri itu dan ia pun mulai melarat.  Ia pun pergi dan menggantungkan hidupnya pada seorang warga negeri itu.  Orang itu menyuruh dia ke ladang untuk menjaga babinya.  Ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikan kepada dia.  Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.  Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan Bapa.  Lalu bangkitlah ia dan pergi kepada ayahnya.”

(Lukas 15:11-20a)


 

Doa

Setiap hari saat aku menyesali dosa-dosaku adalah Paskah pribadi.  Setiap hari aku ingat untuk kembali pulang kepada-Mu adalah partisipasiku dalam kebangkitan Putra-Mu.  Meskipun aku tersandung, biarlah selalu bangkit kembali, selalu percaya pada pelukan-Mu yang terbuka dan ramah.


 

Jurnal Prapaskah

Dalam hidupmu “dengan dan di dalam Kristus”, bagian hari apa yang sangat berarti bagimu?  Dalam setahun, musim apakah yang paling berarti?