Hari ke-27


Senin Pekan IV Prapaskah


 

Komunio dalam pengampunan

Kesatuan umat Kristiani dalam Satu Tubuh menjadikan Gereja tanda Allah di dunia.  Sayangnya manusia cenderung berkonflik dan terpecah karena kelemahan, keegoisan dan dosa, maka jika Gereja mau menampakkan Allah di dunia diperlukan adanya kehendak untuk berekonsiliasi dan memaafkan.  Pengampunan ini, komunio dalam pengampunan ini, tidak bisa terjadi secara batiniah saja atau tidak kelihatan.  Komunio ini harus terlihat.  Maka misteri Gereja menuntut agar orang Kristen saling mengasihi dalam cara yang kelihatan dan konkrit…Kristus akan tampak di dunia melalui Gereja sejauh mereka mencari damai dan kesatuan satu sama lain.  Namun karena konflik ini tak terelakkan, maka kesatuan tidak dapat dipertahankan kecuali dengan kesusahan besar, dengan pengorbanan yang terus-menerus diperbarui, dengan kejujuran yang jernih, keterbukaan, kerendahan hati dan kesiapsediaan untuk mohon pengampunan dan mengampuni.


 

Dosa menghakimi

“Janganlah menghakimi, dan kamu pun tidak akan dihakimi.  Janganlah menghukum, dan kamu pun tidak akan dihukum.  Ampunilah dan kamu akan diampuni.  Berilah dan kamu akan diberi: Suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang diguncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke pangkuanmu.  Sebab, ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”  Yesus menyampaikan lagi suatu perumpamaan kepada mereka, “Dapatkah orang buta menuntut orang buta?  Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lubang?  Seorang murid tidak lebih daripda gurunya, tetapi siapa saja yang telah selesai pendidikannya akan sama dengan gurunya.  Mengapa engkau melihat serpihan kayu di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?  Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan serpihan kayu yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat?  Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, setelah itu engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan serpihan kayu itu dari mata saudaramu.”

(Lukas 6:37-42)


 

Doa

Tak sehari pun lewat, tanpa aku mengadili dan menghakimi dosa-dosa dan kegagalan orang lain.  Dengan sejenak memeriksa batin, aku melihat kekurangan belas kasihan dalam diriku.  Tuhan, lembutkanlah hatiku yang mengadili itu.  Semoga aku memahami siapakah aku yang sebenarnya – seorang pendosa di antara para pendosa.  Tenangkanlah hatiku yang mengadili itu.


 

Jurnal Prapaskah

Jika masa Prapaskah merupakan panggilan Gereja untuk mengampuni dan diampuni, bagaimana Anda menanggapinya?