Kamis Pekan IV Prapaskah
Rekonsiliasi di dalam Kristus
Sebagaimana Kristus melewati kematian menuju hidup dalam Roh (lihat 1Ptr. 3:18), demikian juga orang Kristen mengikuti Kristus di dalam Misteri Paskah melalui kematian ke kehidupan. Dosa diampuni dan manusia ditebus bukan dengan menghancurkan dan menghukum kebebasan manusia, melainkan dengan memurnikannya.
Persis di dalam kebebasannya itu, manusia menerima kuasa penebusan Salib. Kebebasan manusialah yang dipaku di Salib bersama Kristus dan dibangkitkan ke dalam hidup baru dalam agape Kristiani. Artinya, setiap orang menyangkal apa yang egois dan mengakui kesalahannya supaya dapat menemukan diri di dalam tingkat kerohanian rekonsiliasi yang baru di dalam Kristus. Tetapi tak seorang pun dapat mengakui dosanya dengan jujur tanpa pada saat yang sama mengampuni saudaranya (lihat Mat. 18:23-25). Pengampunan dosa diwartakan kepada dunia di dalam Kristus dan dianugerahkan kepada setiap orang. Mereka yang mencari pengampunan, mengampuni orang lain dan menjadikan dirinya sarana belas kasih Allah. Dosa tidak dapat diampuni dan disembuhkan tanpa kasih, sebab akar segala dosa adalah penolakan akan kasih. Betapa pun besar dosa kita, dosa itu diampuni ketika kita mau mengasihi (lihat Luk. 7:47). Sakramen Tobat diadakan sebagai tanda yang kelihatan dari rekonsiliasi ini. Oleh sebab itu Sakramen ini perlu diterima sebelum kita kembali dari dosa berat kepada komuni Ekaristi, tanda bahwa hidup kita berada dalam kasih Kristus.
Rekonsiliasi dengan sesama
“Kamu telah mendengar bahwa kepada nenek moyang kita dikatakan: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Namun, Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang mencaci maki saudaranya harus dihadapkan ke Mahkamah Agama, dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat bahwa saudaramu sakit hati terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.”
(Matius 5:21-24)
Doa
Damaikanlah hatiku. Berilah aku rahmat untuk mohon pengampunan dari mereka yang telah aku lukai dan mengampuni mereka yang telah melukai aku. Jika aku tidak dapat mendoakan semua orang, aku tidak bisa menjadi murid-Mu. Yang Kau minta dariku adalah berekonsiliasi sepanjang hidupku. Semoga aku paling tidak memulainya dengan mengampuni.
Jurnal Prapaskah
Bagaimana pengampunan dan rekonsiliasi terkait dengan kebebasan dalam hidupku?