Hari ke-32


Sabtu Pekan IV Prapaskah


 

Mencari Allah dalam komunitas

Dalam segala hal kita harus mencari Allah, tetapi kita tidak mencari Dia seperti kita mencari suatu obyek yang hilang.  Dia hadir pada kita dalam hati kita, dalam kepribadian kita yang subyektif, dan mencari Dia berarti mengenali kenyataan ini.  Namun kita tidak sadar tentang itu sebagai kenyataan kecuali kalau Dia menyatakan kehadiran-Nya pada kita.  Dia tidak menyatakan diri-Nya langsung dalam hati kita.  Dia menyatakan diri-Nya pada kita dalam Gereja, dalam komunitas umat beriman, dalam koinonia (komunio) orang yang percaya dan mencintai Dia.  Mencari Allah bukan hanya kerja intelektual atau bahkan suatu kontemplasi yang menerangi pikiran.  Kita mencari Allah dengan usaha penyerahan diri kita pada Dia yang tidak kita lihat, tetapi yang ada dalam segala sesuatu dan melalui segala sesuatu dan di atas segala sesuatu.


 

Pelayanan kasih

Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya.  Ia berkata kepada mereka, “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?  Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.  Jadi, jikalau Aku, Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu, kamu pun wajib saling membasuh kakimu.  Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.  Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya, ataupun seorang utusan daripada orang yang mengutusnya, Jikalau kamu tahu semua ini, berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.”

(Yohanes 13:12-17)


 

Doa

Aku tidak dapat diselamatkan tanpa orang lain diselamatkan juga bersamaku.  Aku tidak dapat diselamatkan jika aku tidak diselamatkan oleh orang lain yang mencintai Allah dan berjuang mengikuti Kristus.  Aku tidak pernah sendirian bersama Allah.  O Tritunggal Mahakudus, kesatuan yang tak terpisahkan, Allah komunitas abadi, kusembah Engkau.


 

Jurnal Prapaskah

Siapakah Gereja bagimu?  Dalam cara apa kamu mengalami pewahyuan Allah padamu?