Senin Pekan V Prapaskah
Kita adalah komunitas pengampunan
Kita adalah komunitas pengampunan, bukan komunitas pengadilan. Kita diperintahkan jangan saling menghakimi dan janganlah kita melakukannya. Janganlah kita menghakimi dengan cara menolak dan menghukum. Itu berarti kita tidak menolak untuk menerima kehendak baik saudara-saudari kita yang unik, kita tidak menolak ketulusan hati mereka dan terbuka pada rekonsiliasi, pada persahabatan mereka yang sejati. Bahkan musuh-musuh kita jangan diadili, tetapi kebutuhannya akan pengampunan harus dikenali. Kita jangan mengadili, itu berarti kita harus selalu siap mengambil langkah pertama untuk rekonsiliasi dan pengampunan. Janganlah kita biarkan penilaian kita akan tindakan orang lain menghalangi Roh Kudus, yang menarik kita pada kesatuan dengan “yang lain”, sekalipun tindakan-tindakannya berbeda dengan kita, bahkan mungkin berlawanan dengan kita. Kita memiliki tugas untuk mengampuni, karena melalui kitalah Allah ingin mengampuni semua pendosa.
Mencintai semua, melayani semua
Kamu telah mendengar yang difirmankan: mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Namun Aku berkata kepadamu: Janganlah melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam darimu.
(Matius 5: 38–42)
Doa
Bukankah harga untuk mengikuti jalan-Mu adalah segalanya? Itu bukan rahmat yang murah, meskipun aku sangat ingin menemukannya. Salib-Mu yang memberi hidup abadi terpancang dalam hatiku yang begitu berdosa. Engkau tak berkompromi dalam perintah-Mu untuk bersatu dengan setiap orang. Tolonglah aku, karena tanpa pertolongan-Mu tidak mungkin aku berenang di laut terbuka kasih-Mu.
Jurnal Prapaskah
Dalam cara apa perintah Kristus yakni untuk saling mengampuni menjadi batu sandungan bagimu? Mungkinkah bagimu untuk melakukan tuntutan Kristus itu untuk menjadi murid-Nya?