Rabu Pekan V Prapaskah
Kasih tanpa tembok-tembok
Jika seseorang harus menyenangkan aku, menghibur dan memberi jaminan padaku sebelum aku dapat mencintai dia, maka aku tidak dapat sungguh-sungguh mencintai dia. Bukan berarti bahwa kasih tidak dapat menghibur dan menjamin! Tetapi jika aku pertama-tama menuntut untuk dijamin, aku tidak akan pernah berani mulai untuk mencintai. Jika seseorang harus menjadi seorang Yahudi atau Kristen sebelum aku dapat mencintainya, maka aku tidak dapat mencintainya. Jika ia harus menjadi hitam atau putih sebelum aku dapat mencintainya, maka aku tidak dapat mencintainya. Jika ia harus menjadi anggota partai politikku atau kelompok sosialku sebelum aku dapat mencintainya, maka aku tidak dapat mencintainya. Jika ia harus mengenakan seragam seperti yang aku kenakan, maka kasihku bukan lagi kasih karena kasih itu tidak bebas, kasih itu dipaksa dari luar, dikuasai oleh nafsu-nafsu lain daripada oleh cinta. Aku tidak mencintai pribadi orang itu tetapi mencintai menurut klasifikasinya, itu berarti aku tidak mencintainya sebagai pribadi tetapi sebagai barang. Aku mencintai labelnya yang menguatkan keterlekatanku pada labelku sendiri. Tetapi dalam hal ini aku bahkan tidak mencintai diriku sendiri. Aku tidak menilai diriku seperti adanya aku, tetapi menurut labelku, klasifikasiku. Dalam cara ini aku tetap dalam dorongan belas kasihan dari luar diriku sendiri dan orang-orang yang kelihatannya sebagai sesama bagiku sungguh menjadi seorang asing bagiku sebab pertama-tama aku sendiri pun merupakan seorang asing bagi diriku sendiri.
Allah adalah kasih
Saudara-saudara yang terkasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah. Setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Siapa yang tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. Saudara-saudara yang terkasih, jikalau Allah demikian mengasihi kita, kita juga harus saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
(1Yohanes 4:7–12)
Doa
Roh Kudus Allah, selamatkanlah kami dari komunitas-komunitas beriman yang tertutup. Selamatkanlah kami dari Gereja-gereja yang tanpa arti. Selamatkanlah kami dari kebutaan kami pada perintah utama-Mu yaitu kami hendaknya saling mengasihi seperti kami mengasihi Engkau dengan segenap akal budi kami, dengan segenap hati kami dan segenap kekuatan kami.
Jurnal Prapaskah
Dalam cara bagaimana kamu melihat iman komunitasmu lebih mencintai setiap orang?