Jumat Pekan V Prapaskah
Sakramen Belas Kasih
Kasih setia Tuhan adalah belas kasihan cuma-cuma. Inilah cara Tuhan memandang orang bersalah dan dengan pandangan-Nya sekaligus membuat mereka tidak bersalah. Pandangan ini bagi beberapa orang tampak sebagai kemurkaan karena mereka melarikan diri dari pandangan itu. Namun jika mereka menghadapinya, mereka melihat bahwa inilah kasih dan mereka mengalami dibenarkan. (Pelarian diri mereka dan kekeliruan mereka berasal dari ketakutan mereka sendiri yang membuat mereka merasa bersalah dalam pandangannya sendiri). Kasih setia Allah adalah kebenaran. Inilah kekuatan sempurna. Inilah Kasih yang dicari oleh-Nya dari orang-orang pilihan-Nya, dan mengikat mereka pada Diri-Nya. Dia mengikat diri dengan manusia dalam kasih ini agar jika manusia tidak setia kepada-Nya, kasih ini tetap setia. Itulah kesetiaan-Nya sendiri. Melalui kasih setia ini Dia menjadi tak terpisahkan dari manusia, kita menyebutnya “Penjelmaan”, “Salib” dan “Kebangkitan”. Dia juga telah memberi Kasih setia-Nya kepada kita dalam Pribadi Roh Kudus. “Paraclete” adalah kepenuhan misteri kasih setia yang tak terungkapkan. Supaya di dalam kedalaman diri kita sendiri ada sumber belas kasih dan kasih tak ada kering. Keberadaan kita menjadi kasih. Kita sendiri menjadi kasih Allah bagi kita dan kasih itu dipenuhi Kristus, kasih setia. Tetapi kita harus menghadapi dan menerima diri dan sesama sebagai kasih setia. Kita harus menjadi bagi diri kita sendiri dan bagi sesama tanda dan sakramen belas kasih.
Berbahagialah mereka yang berbelas kasih
Yesus berkeliling ke semua kota dan desa. Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat mereka dan memberitakan Injil Kerajaan serta menyembuhkan orang-orang dari segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu kata-Nya kepada murid-murid-Nya, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu, mintalah kepada Tuan yang punya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”
(Matius 9:35-38)
Doa
Ya Tuhan, yang berbelas kasih dan berbelarasa, sembuhkanlah luka-luka GerejaMu. Bangkitkanlah pria dan wanita yang menjadi tanda sakramen belas kasih dan kerahiman-Mu bagi kami semua yang dikumpulkan dalam Nama-Mu dan sebagai tanda bagi setiap orang bahwa Allah adalah Kasih.
Jurnal Prapaskah
Siapakah di antara tokoh-tokoh publik yang kamu anggap sebagai “Sakramen belas kasih” di dunia kita?