Tubuh-Ku benar-benar makanan dan Darah-Ku benar-benar minuman. Hari ini kita merayakan misteri agung Tubuh dan Darah Kristus. Di Pertapaan kami pada hari raya ini biasanya diadakan prosesi Sakramen Maha Kudus secara meriah. Kita bergembira mengungkapkan iman dan devosi kita akan Ekaristi, untuk semakin mendalam cinta bakti kita kepada-Nya. Inilah Sakramen dan Rahmat yang mengubah dan memberi pertumbuhan bagi hidup rohani kita.
Ekaristi sungguh makanan spiritual yang kita butuhkan untuk perjalanan rohani kita, sebagaimana umat Israel diberi roti Manna untuk mendukung perjalanan mereka di padang gurun. Kita juga diberi roti surgawi, Tubuh dan Darah Kristus sendiri, supaya tumbuh menjadi manusia baru dalam Kristus, supaya kita ditransformasikan menjadi tubuhNya dan untuk semakin bersemangat mengikuti Dia.
“Roti yang akan Kuberikan untuk hidup dunia adalah Daging-Ku” (Yoh.6.51). Kristus sungguh hadir dalam rupa roti dan anggur, dan rahmat yang dikomunikasikan adalah “hidup bagi dunia”. Kenyataan rahmat Ekaristi memiliki dimensi personal dan sosial Gerejawi. Rahmat diterima oleh masing-masing individu dan dari situ kesatuan Gereja diperdalam. Ekaristi menyatukan kita dengan Tubuh dan Darah Kristus untuk menyatukan kita lebih dekat dengan Tubuh Mistik-Nya yaitu Gereja. Namun untuk menerima Tubuh dan Darah-Nya sangat perlu intensi dan disposisi hati yang benar supaya daya Tubuh dan Darah Kristus dapat berdaya guna sehingga kekuatan makanan itu menjadi hidup di dalam diri kita, supaya hidup Kristus semakin mengalir dalam hidup kita sehari-hari.
Sebagaimana Kristus tidak hidup bagi diriNya sendiri melainkan terarah kepada Bapa dan taat sampai mati. Kita pun dipanggil untuk mengikuti-Nya, dengan terus menerus memilih menghayati hidup demi orang lain dengan tekun dan setia, dari pada hanya pikir diri sendiri dan berpusat pada diri sendiri. Seperti dikatakan oleh St. Hilarius dari Poitier: Dalam Ekaristi, Kristus sungguh hadir dan dengan menerima Tubuh dan DarahNya dalam Ekaristi secara hormat, kita ambil bagian secara lebih mendalam dalam RohNya dan hidup Ilahi yang adalah fondasi dari Kesatuan Gereja.
Semoga kita semua yang dipelihara melalui Sakramen Tubuh dan Darah-Nya semakin ditransformasikan dan di konformasikan berkat daya Roh Kudus yang bekerja di dalam diri kita dan kelak dapat berpartisipasi dalam Kemuliaan Tubuh Kristus yang mulia.