Panggilan Kasih

Injil hari ini Yesus memanggil kita kepada cinta kasih yang mutlak dan menyeluruh yang manusia wajib memberi kepada Allah: ”Kasihilah Tuhan Alahmu dengan segenap hati, jiwa dan tenagamu… (Luk 10:25-28) dan mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri, menjadi sesama dari orang yang malang dan menderita (Luk 10:29-37). Inilah pula jalan yang ditunjukkan Yesus untuk belajar berdiskresi bagaimana memilih jalan hidup dan menolak segala hal yang menjauhkan kita dari Kristus dan Injil. Jadi bukan lagi bertanya: “Siapakah sesamaku manusia itu, tetapi kapan saya menjadi sesama bagi orang lain.” Bisa saja kita hidup dekat dengan orang lain tetapi tidak menjadi sesama bagi mereka.

Cinta kasih adalah pilihan, perbuatan bukan perasaan, tak mungkin dipaksakan juga oleh diri kita sendiri. Cinta kasih mulai dengan hormat kepada sesama sebagai ciptaan Allah, pembawa misteri Allah, tempat kediaman Roh Kudus, sesama anggota dalam Tubuh Kristus. Hormat mulai dengan suatu kesadaran bahwa orang lain itu adalah pribadi yang sama dengan saya, dia punya martabat luhur dan kebebasan, bukan barang untuk dipakai, saya tak boleh memakainya bagi kepentingan ego saya, menguasainya, membelinya, memilikinya, memerintahnya atau mengadilinya karena dia adalah milik Tuhan. Dia berada bagi Tuhan bukan bagi saya. Dia adalah anak Bapa dalam Kristus yang akan hidup dalam kemuliaan untuk selama-lamanya. Hormat adalah penghargaan akan ciptaan Allah dan kehadiran-Nya dalam kelemahan manusia, karena kehadiran Allah, kelemahan dihormati tidak diadili atau dihina. Kalau kita kurang hormat pada sesama kita artinya kita sedang tidak pada kesadaran iman yang hidup dalam kehadiran misteri yaitu Yesus ada dalam sesama, kita sedang mencari hormat bagi diri sendiri, kita sombong dan egois sehingga kita tidak dapat peka akan kesulitan dan penderitaan orang lain. Hormat mengandung belas kasih dan itu lahir dari kerendahan hati.

 

Maka marilah kita mohon kekuatan Roh Kudus untuk memampukan kita menjawab panggilan kasihNya dengan belajar mengasihiNya dan mengasihi sesama kita terutama sesama kita yang malang dan menderita.