“Tuhan, ajarilah kami berdoa”

Seringkali, doa menjadi sebuah pergulatan tersendiri dalam kehidupan kita. Seringkali juga kita merasa bahwa berdoa merupakan perkara yang tidak mudah sebab kita berdoa tidak dengan hati. Kita berdoa sebatas mengucapkan kata-kata  terakhir di mulut kita. Berdoa hendaknya menjadi pengungkapan iman kita yang tak kunjung putus. Marilah, bersama para murid pertama, kita berpaling dengan penuh kepercayaan dan kerendahan hati kepada Sang Guru dan memohon kepada-Nya: “Tuhan, ajarilah kami berdoa” (Luk 11:1).

Sesungguhnya, di dalam Yesuslah manusia mampu mendekati Allah dalam kedalaman dan keintiman hubungan kebapaan dan keputraan. Doa Bapa Kami, adalah doa yang diajarkan langsung oleh Yesus kepada murid-murid-Nya sebagai model bagaimana berdoa. Doa ini diawali dengan seruan Bapa Kami, yang menyatakan bahwa kita semua sungguh anak-anak Allah. Maka doa yang diajarkan Yesus dan diteruskan Gereja kepada kita merupakan pola dasar doa Kristiani.

Ini adalah doa yang sempurna, yang mengajarkan kita bagaimana berdoa dan bagaimana berhubungan dengan Allah sebagai Bapa. Sebagai seorang Bapa, Allah sungguh-sungguh mengenal kita, bahkan sebelum berdoa pun Allah telah mengetahui harapan kita. Doa Bapa Kami mengajarkan kepada kita untuk sungguh menaruh harapan pada Allah.

Doa ini juga merupakan sarana untuk menghayati kehendak Allah dalam hidup sehari-hari dan bersatu dengan Kristus serta seluruh Gereja dalam permohonan perlindungan dari yang jahat.

Doa “Datanglah Kerajaan-Mu, Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga” adalah pernyataan penyerahan diri kita pada kehendak Allah. Kita mengakui bahwa kehendak Allah lebih besar dari kehendak kita sendiri.

Kehidupan manusia adalah jalinan kebaikan dan kejahatan, penderitaan, kegembiraan dan keindahan, yang secara spontan dan tak tertahankan mendorong kita untuk memohon kepada Tuhan agar memberikan terang dan kekuatan batin yang menopang kita di bumi dan menyingkapkan harapan di luar batas kematian. Kita berdoa agar dilindungi dari yang jahat. Ini adalah pengakuan bahwa ada kekuatan jahat yang berusaha menjauhkan kita dari Allah, dan kita membutuhkan perlindungan-Nya.

Kita juga perlu memohon pengampunan dosa kepada Allah, dan ini harus kita lakukan dengan sikap yang sama, yaitu mengampuni orang lain. Permohonan ini, mencerminkan kasih Allah yang tanpa batas.

 

 Marilah kita syukuri pengajaran Sang Putra bagi kita semua murid-murid-Nya dan menghayatinya dengan kasih berkobar dalam hidup harian kita.