Dedikasi
Gereja Gedono

 

“Hari ini kami datang kehadapanmu untuk mendedikasikan pada pelayanan-Mu yang kekal rumah doa ini.” (Doa dedikasi) “Kiranya mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, siang dan malam, terhadap tempat yang Engkau katakan: ‘Nama-Ku akan tinggal disana…’ dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini.” (1 Raj 8: 29)

Betapa indah dan menggentarkan doa serta harapan yang dipanjatkan dalam upacara Dedikasi Gereja yang diperingati hari ini. Sangat perlu disadari arti Gereja dalam konteks itu. Dedikasi Gereja bukan sekadar menguduskan bangunan Gereja secara material namun juga yang spiritual. Seluruh diri kita sebagai Gereja dihidupi oleh Sabda dan sakramen-sakramen Allah. Ia menghendaki bahwa Sabda dan Sakramen-sakramen-Nya menjadi daging, menjadi kehidupan kita masing-masing dan bersama. Sabda dan Sakramen merupakan asal kesatuan  kita sebagai komunitas Gerejawi yang dikuduskan dan menerima perutusan untuk berdoa bagi dunia melalui pertobatan hidup dan pujian penuh syukur demi kemulian-Nya.

Komunitas Gerejawi adalah Tubuh Yesus di dunia ini tempat Dia melanjutkan hidup-Nya, kita adalah saksi kehadiran-Nya. Dia yang terus mempersatukan kita dalam pengampunan. Gereja adalah rumah pengampunan yang menghimpun semua orang berdosa yang mencari dan membutuhkannya, sebagaimana ditulis Thomas Merton: “Komunitas kita; Gereja dibentuk oleh pengampunan Tuhan. Kasih yang tidak pernah henti berharap,  selalu percaya pada orang di kedalaman hatinya, bukan terbatas pada reaksi luarnya. Selalu percaya bahwa relasi-relasi benar tumbuh di dalam Roh Kudus. Gereja bukanlah komunio orang-orang sempurna – orang-orang yang sudah jadi, tetapi kita semua sedang terus dibentuk menjadi seperti yang Allah kehendaki, saat demi saat, hari demi hari.

Kita perlu sabar, tekun dan bersemangat dalam askesis persahabatan untuk membangun hidup bersama menjadi Gereja yang dikuduskan.

 

Selayaknya kita bersyukur penuh sukacita atas anugerah Hari Raya Dedikasi Gereja kita, dan semoga berkat rahmat-Nya hari demi hari sebagai anggota Tubuh-Nya kita tumbuh dalam kesadaran, agar kita semakin layak ambil bagian dalam karya kasih-Nya bagi jiwa-jiwa dan dunia. Amin