Menjadi
Murid Kristus

 

Hari ini adalah Hari Minggu Kitab Suci Nasional. Apakah tujuan ditetapkannya hari Minggu Kitab Suci Nasional? Bukankah setiap hari Minggu bahkan setiap hari, pada Perayaan Ekaristi, kita mendengar pewartaan iman melalui bacaan Kitab Suci: Perjanjian Lama atau Baru dan Injil Yesus Kristus? Mengapa perlu Nasional? Adakah kaitannya dengan Evangelisasi Baru? Pasti!

Paus Leo XIV dan para Paus pendahulu amat sangat menyadari akan pentingnya Kabar Sukacita disebarkan sesuai dengan harapan dan amanat Kristus kepada umat-Nya. Evangelisasi, penghayatan iman, penyebaran amal kasih, pewartaan Injil melalui kata-kata dan tindakan, itulah yang menghidupi Gereja, Tubuh Mistik Kristus. Itulah yang menumbuhkan iman Katolik, yang menyehatkan Tubuh Mistik Kristus di dunia ini.

Kita tahu dan mengalami bahwa ada banyak penghalang bagi Kristus untuk tumbuh. Manusia-manusia yang suam-suam kuku dalam iman, yang ikut-ikutan tanpa tumbuh dalam kesadaran, tanpa gairah “ingin tahu”, “ingin mendalami” makna kekatolikannya, tanpa usaha tumbuh sebagai murid Kristus sebagaimana Kristus menginginkannya. Maka, perlu kita akui dan hargai karya kerasulan yang tumbuh dan berkembang di dunia modern ini, di dunia digital. Dipicu oleh hambatan pandemi Virus Corona yang menakutkan, mengelisahkan dan melemahkan, di sisi lain manusia menjadi kreatif membangun kesadaran bahwa hidup tidak dihentikan oleh virus corona. Hidup Kristus Terbangkit! Kita dipanggil untuk menjadi murid-murid Kristus, mewartakan Injil dengan kata-kata dan perbuatan, untuk semakin menyerupai Kristus yang tindakan-Nya selalu sesuai dengan kata-kata-Nya.

Mengingat banyak orang Katolik masa kini tidak menghayati iman akan Kristus, sehingga mudah putus asa pada saat pencobaan, maka Paus Yohanes Paulus II  dalam Surat Apostoliknya Novo Millenium Inuente mendorong umat Katolik untuk melakukan evangelisasi baru, yaitu mendalami pengajaran iman, agar semakin kokoh percaya bahwa Kristuslah, satu-satunya Penyelamat dunia. Minggu Kitab Suci Nasional bukanlah awal dari evangelisasi baru, melainkan rangkuman, puncak dari usaha evangelisasi sepanjang tahun. Sudahkah saya menghayati evangelisasi baru bagi diri saya sendiri dan bagi sesama saya?

 

Marilah kita berdoa agar kita dimampukan untuk menumbuhkan iman Katolik kita dengan membaca Kitab Suci, mencintai Sabda Tuhan dan mempraktekkannya dalam hidup bersama setiap hari: menanggapi seruan revolusi kasih dari Paus Fransiskus, sebagaimana diamanatkannya dalam Surat Apostoliknya EVANGELII GAUDIUM.