Sebagaimana dalam kehidupan-Nya di dunia, Yesus melalui Injil hari ini mengajak kita untuk selalu berdoa (Luk 18: 1- 8). Ajakan ini diperteguh oleh Sang Pewarta Injil agar kita berdoa tak kunjung henti (1 Tes 5:17). Suatu undangan yang tampak begitu ideal dan tidak mungkin dilaksanakan oleh manusia di jaman kita ini, yang kehidupannya dipenuhi berbagai kebutuhan yang menuntut perhatian; kesibukan dan kegiatan yang menarik dirinya dari berbagai arah dalam saat yang sama. Adakah jalan keluar agar manusia dimampukan untuk memenuhi kebutuhan dasariahnya: berdoa tak kunjung henti?
Kasianus memberi jawaban yang memungkinkan kita memenuhi undangan Yesus. Kebijaksanaannya bersandar kokoh pada Kitab Suci saat ia mengatakan: Kesadaran terus menerus akan Allah dicapai dengan menghayati “Rumusan Devosional” dari Mazmur 70:1 “Ya Allah, bersegeralah menolong aku. Tuhan perhatikanlah Hamba-Mu”
Ayat ini merupakan ayat yang paling sesuai dengan kodrat manusia dan emosi-emosinya. Di dalam ayat ini, diungkapkan permohonan kepada Allah dihadapan krisis-krisis kita. Suatu pengakuan penuh bakti dalam kerendahan hati, kewaspadaan dihadapan ketakutan serta keprihatinan. Kesadaran penuh akan kerapuhan kita, keyakinan bahwa kita didengarkan serta jaminan akan perlindungan yang selalu tersedia.
Kita berdoa tak kunjung henti dengan memeditasikan Mazmur ini pada saat beraktifitas maupun pada saat beristirahat, dengan cara demikian, kita mengaktifkan jiwa, membuatnya terjaga dalam refleksi. Doa ini bisa diterapkan dalam berbagai situasi tanpa batasan waktu, bisa dilakukan oleh siapa saja yang rindu menghayati doa tak kunjung henti. Dengan mengawali segala kegiatan kita dengan doa ini, membantu kita ingat untuk mengarahkan hidup kepada Allah. Doa ini memiliki potensi untuk menarik kita dari kesibukan dan distraksi.
Misalnya manusia jaman ini yang cenderung memberhalakan Smart Phone dalam keseharian hidup, dapat membiasakan diri mendoakan ayat Mazmur ini saat ia mulai menggenggam sarana itu ditangan, kebiasaan doa ini akan membantu mengendalikan kecenderungan jahatnya atau keinginan-keinginannya yang tidak teratur. Sebab berdoa dengan ayat ini bukanlah sekedar suatu teknik atau aktifitas namun lebih merupakan aktualisasi relasi kita dengan Allah.
Marilah kita memenuhi undangan Yesus untuk berdoa tak kunjung henti dengan mendoakan ayat Mazmur pilihan ini dalam keseharian hidup agar kita dipenuhi sukacita dan kebahagiaan yang kita rindukan berkat kesatuan yang semakin erat dengan Allah sumber segala kebahagiaan kita.