BERSYUKUR
ATAS RAHMAT PERSAUDARAAN

KOMUNITAS RAWASENENG DAN GEDONO

 

Rabu 22 Oktober pukul 14.00 di tengah hujan rintik-rintik, tiga mobil meluncur meninggalkan Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono. Kami, komunitas Gedono sebagai peziarah-peziarah harapan  menuju ke Rumah Bapa, ya Komunitas Rawaseneng adalah “Bapak” bagi komunitas kami dan Vitorchiano di Itali adalah “Ibu” kami. Kedua komunitas inilah yang melahirkan dan turut membentuk kami. Kunjungan persaudaraan ini selalu menjadi saat yang dirindukan oleh kedua komunitas.

Kedatangan kami disambut oleh Romo Abas Gonzaga, dan tanpa berlambat-lambat lagi, kami mempersiapkan diri untuk ibadat sore bersama para saudara di Rawaseneng.

Syukur atas anugerah Bapa-bapa Cisterciensis yang mewariskan Carta Caritatis kepada kami, sehingga di manapun kami berada di pertapaan lain, kami langsung dapat mengalami bahwa kami adalah satu tubuh: satu cinta kasih, satu peraturan, dan satu tata hidup.

Mazmur-mazmur pujian yang dilantunkan dengan indah dan sepenuh hati oleh para rahib maupun rubiah selama ibadat membangkitkan kembali kesadaran akan kehadiran Tuhan di tengah-tengah umat-Nya. Kasih persaudaraan ini makin terasa kuat dalam keheningan adorasi di hadapan Sakramen Maha Kudus. Inilah panggilan bagi kami, gereja Monastik yang tersebar di seluruh dunia, menjadi rasul-rasul yang tersembunyi yang terus memuji Bapa.

Nyanyian pujian rahib dan rubiah yang penuh syukur ini memuncak dalam perayaan Ekaristi. Makanan Sabda dan Tubuh dan Kristus yang kami terima semakin menyatukan kami sebagai anak-anak Bapa, menjadi sumber dan daya untuk berkarya sepanjang hari ini.

 

Pada pukul 10.00 WIB kami masuk ke dalam ruang pertemuan komunitas Rawaseneng. Acara-acara telah disiapkan: ada nyanyian, gerak dan lagu, permainan, kuis, dan TTS (Teka Teki Silang) tentu saja masih ditambah pembagian hadiah bagi yang menang dan yang kalah, makan siang bersama, cuci piring bersama dan foto bersama…

Sungguh kami bersyukur atas semua kegembiraan yang terpancar dalam setiap rahib dan rubiah, sukacita yang lahir dari komunio persaudaraan bersama teman seperjalanan dalam meniti panggilan. Suka cita yang memberi harapan kepada dunia bahwa Allah ada dan masih terus berkarya dengan melimpahkan cinta kasih-Nya.

Kuis Kitab Suci: menyusun ayat Kitab Suci
Teka Teki Silang – Teka Teki Sabar

Kami bersyukur atas kesetiaan para pendiri komunitas Rawaseneng dan Gedono yang dengan tekun dan setia menghayati hidup monastik. Syukur  atas iman yang kokoh dalam perjuangan untuk membangun komunitas. Merekalah penabur-penabur harapan bagi komunitas kami masing-masing dan bagi Ordo, ya… penabur benih-benih hidup monastik! Sekarang benih-benih itu mulai tumbuh… Kamilah benih-benih itu! Hidup Yesus Kristus terus tumbuh di sini dan di seluruh dunia.

Kuis Jadul (Jaman Dulu): pesertanya para senior, yang sudah sepuh.

JESUS CHRIST YOU ARE MY LIFE ALLELUYA – ALLELUYA!

Ya Bapa, semoga rahmat Tahun Yubelium ini
menghidupkan kembali dalam diri kami, para peziarah pengharapan,
kerinduan akan harta surgawi.
Curahkanlah bagi seluruh dunia
suka cita dan damai dari Sang Penebus kami.
Bagi-Mu ya Allah Bapa Yang Mahakuasa
pujian dan kemuliaan sepanjang segala masa.
Amin