Bertobatlah!

 

Saat kita sadar melakukan dosa atau kesalahan, misalnya marah, melecehkan, membicarakan kejelekan orang atau melukai hati seseorang maka reaksi spontan kita adalah seperti nenek moyang kita-Adam dan Hawa. Kita bersembunyi karena takut dan malu melihat ketelanjangan, kejahatan atau kebusukan hati yang ternyata ada dalam diri kita. Bapa mencari kita untuk membawa kita kembali pada-Nya. Kita dapat bersembunyi dengan berbagai macam bentuk seperti membenarkan diri, bertindak seolah-olah semua berjalan benar, cuek, menutup diri dan mengeraskan hati.

Seruan tobat Yohanes Pembaptis membantu kita untuk meruntuhkan kekerasan hati agar kita terbuka dan dapat mendengarkan kembali suara kasih Bapa. Kehadiran Yohanes Pembaptis ini telah dinubuatkan oleh Nabi Yesaya saat sang Nabi berkata, “Ada suara orang yang berseru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya!” Misi Yohanes Pembaptis adalah sebagai bentara yang menyiapkan jalan untuk kedatangan Tuhan dengan menyerukan pertobatan. Bertobat dari segala kecenderungan dosa untuk kembali pada Tuhan. Kita menerima pengampunan dosa dan rahmat untuk tidak berbuat dosa lagi dalam kenyataan kerapuhan kita setiap hari melalui Sakramen Ekaristi dan Sakramen Tobat. Pertobatan adalah cara persiapan diri yang paling baik bagi kedatangan Tuhan dan menuntut kematian manusia lama kita untuk kembali kepada Tuhan.

Kita  tidak boleh mengabaikan saat kedatangan Tuhan atau sama sekali mengabaikan maksud kedatangan Tuhan yang mengunjungi kita. Jika kita mau menjadi anggota Tubuh Mistik Kristus, maka kita harus mengikuti Kristus, kepala kita. Pertama-tama kita harus dengan cermat membentuk kembali jiwa kita karena untuk itulah Ia datang ke dunia dengan maksud untuk menyehatkan kebusukan kita. Tidak dikatakan bahwa kedatangan-Nya untuk menghapus kelemahan badan, kebusukan daging kita, tapi Ia datang untuk menghapuskan dosa-dosa kita yang telah menulari jiwa kita. Ia datang untuk menghapus kebusukan budi kita. Maka setiap ada waktu marilah kita bekerjasama dengan-Nya dengan bertobat sebab bila engkau menderita bersama-Nya engkau juga akan meraja bersama-Nya pula. Sesungguhnya engkau takkan selesai dibentuk kembali sebelum Tuhan melihat gambar-Nya sendiri di dalam jiwa kita dibentuk-Nya kembali. (St. Bernardus-kotbah  Masa Adven ke 6)

 

Marilah kita berani mendengarkan seruan Yohanes Pembaptis untuk bertobat atas kesalahan dan cara hidup manusia lama kita dalam Masa Adven sebagai masa persiapan untuk mengingatkan kita akan Dia yang kita rindukan kedatangan-Nya.  Maranatha!