PEKAN III ADVEN – SELASA
Tentang penyerahan diri dengan rendah hati
tentang orang baik pencinta damai
Pembacaan dari buku Mengikuti Jejak Kristus
Jangan terlalu kamu pikirkan, siapa kawan atau siapa lawan bagimu, tetapi perhatikanlah dan usahakanlah hal satu ini, agar Tuhan menyertai kamu dalam segala perbuatanmu. Jagailah hatimu bersih, dan Tuhan akan melindungi kamu; sebab kejahatan manusia tidak akan merugikan orang yang mendapatkan pertolongan Tuhan. Jika kamu tahu berdiam diri dan menderita, niscaya kamu akan melihat bantuan Tuhan tiba. Ia sendiri tahu mengenai waktu dan cara membebaskan kamu, maka kamu harus menyerahkan dirimu kepada-Nya. Tuhanlah yang akan menolong dan membebaskan orang dari segala kesesakan.
Kerap kali amat berguna untuk menjaga kerendahan hati, bahwa orang lain mengenali cacat cela kita dan menegur kesalahan kita. Kalau orang merendahkan diri karena cacat-cacatnya, ia mudah memperdamaikan orang lain, dan gampang menenangkan orang yang marah kepadanya. Orang rendah hati dilindungi oleh Tuhan dan diberi kebebasan, orang rendah hati dicintai dan dihibur; kepada orang rendah hati Tuhan berkenan, orang rendah hati dilimpahi dengan rahmat, dan setelah mengalami kesesakan, diangkat kepada kemuliaan. Orang rendah hati diberitahu tentang rahasia-Nya, dan dengan lembut diundang dan dipersilahkan. Orang rendah hati, meskipun dipermalukan, tetap di dalam damai; karena ia berdiri di medan Tuhan dan bukan di medan dunia.
Jangan menganggap dirimu sudah maju, kalau kamu belum merasa lebih rendah hati dari semuanya. Bertahanlah di dalam damai, dan kamu akan membawa damai kepada orang lain. Orang berdamai lebih berguna daripada orang yang pandai. Orang yang dikuasai nafsu mengubah yang baik juga menjadi jahat, dan mudah mengira yang jahat. Tetapi orang yang berdamai dan baik mengubah semua menjadi baik.
Orang yang sungguh ada di dalam damai tidak mencurigai siapa pun juga. Tetapi orang kurang puas dan sulit menguasai diri selalu banyak curiga; ia sendiri tidak tenang dan tidak membiarkan orang lain menjadi tenang. Ia mengatakan sesuatu yang lebih baik tidak dikatakan; dan melalaikan apa yang seharusnya ia lakukan sendiri. Ia melihat-lihat apa yang harus dikerjakan orang lain, dan melalaikan yang harus ia lakukan sendiri.
Maka bertekunlah atas dirimu sendiri, lalu kamu juga dapat tekun membina orang lain. Kamu tahu betul membenarkan dan memperindah perbuatanmu, tetapi kalau orang lain membenarkan diri tidak kamu terima. Sebetulnya lebih tepat kamu mempersalahkan diri dan membenarkan sesama saudara. Jika kamu mau disabari, sabarilah orang lain.