Pada Minggu kedua sesudah Pentakosta, Gereja merayakan hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Pada perjamuan malam terakhir, Yesus bersabda, “Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku”. Sejak itu, setiap kali kita merayakan Ekaristi, kita mengenangkan Yesus yang telah memberikan hidup-Nya bagi keselamatan umat manusia. Pada hari raya Tubuh dan Darah Kristus, kami mengadakan perarakan Sakramen Maha Kudus ke luar Gereja. Komunitas dan umat berjalan bersama dengan Allah diiringi lagu-lagu pujian dan doa-doa syukur, bunga-bunga ditaburkan dan asap dupa menyertainya.
Di tempat-tempat tertentu Sakramen MahaKudus ditahtakan, hormat dan sujud dilakukan, doa dilambungkan

bagi mereka yang Kau-sayangi,
tiada yang lebih membahagiakan selain kehadiran-Mu.
Putra-Mu telah menganugerahi kami
Tubuh dan Darah-Nya sebagai tanda agung Perjanjian Baru.
Semoga peringatan mulia akan sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya
tetap terlukis hidup-hidup dalam angan-angan kami
pada waktu kami mengelilingi meja altar-Mu
serta ikut serta dalam perjamuan-Mu.
Amin

Dalam sakramen Ekaristi luhur ini,
Kau wariskan kepada kami
peringatan akan wafat dan kebangkitan-Mu.
Semoga kami menghormati misteri kudus
Tubuh dan Darah-Mu sepantasnya,
sehingga kami selalu dapat menikmati hasil penebusan-Mu.
Amin

Engkau telah menganugerahi kami
Tubuh dan Darah Putra-Mu Tuhan kami,
sebagai tanda cinta kasih dan kerahiman-Mu.
Semoga kami yang berkumpul di sekitar altar
ini untuk bersyukur dan menghormati-Mu,
Kau-anugerahi rahmat serta berkat yang berlimpah
sehingga kami dimampukan untuk terus memuliakan Engkau
dalam kehidupan kami selanjutnya dalam Roh dan kebenaran.
Amin.
Kami juga menghiasi jalan-jalan yang akan dilalui untuk perararakan Sakramen Maha Kudus dengan aneka macam bunga dan dedaunan. Bunga-bunga lambang kasih kami kepada Yesus – Immanuel yang senantiasa menyertai perjalanan hidup kami. “Aku besertamu selalu sampai akhir jaman.”