Hari ini Gereja merayakan Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya. Peristiwa Yesus berubah rupa menjadi sangat mulia dan menyinarkan cahaya sungguh meneguhkan iman Petrus, Yakobus dan Yohanes yang kelak menjadi sokoguru Gereja. Yesus telah menyiapkan mereka walaupun saat kejadian mereka belum menyadarinya. Peristiwa ini meneguhkan iman mereka agar tidak goncang bila kelak melihat Yesus menderita sengsara dan mati di kayu salib. Kemuliaan Yesus juga merupakan kemuliaan kita karena kita diciptakan sebagai gambar dan keserupaan Allah. Kemuliaan Yesus akan kita terima kelak asal kita tekun dan setia mengikuti jalan yang ditunjukkan Yesus yaitu jalan salib. Suatu jalan kemuridan untuk mengikuti Yesus.
Kitapun bersama para rasul diminta Bapa untuk ikut dalam perutusan Yesus untuk ambil bagian melaksanakan rencana keselamatan Bapa. Permintaan Bapa ini dikatakan dalam sabda-Nya: “Ia adalah anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia. Kita diminta untuk mendengarkan dan berpegang pada Sabda Putra-Nya serta mengikuti jejak-Nya terutama saat mengalami sengsara, derita dan kesulitan hidup. Menyatukan seluruh derita dan salib-salib kecil kehidupan kita dengan sengsara Yesus. Memikul salib dengan menyangkal diri dan menerima dengan rela kenyataan yang diberikan Bapa setiap hari dalam keyakinan iman bahwa kita sedang melakukan kehendak Bapa dalam ketaatan Putra-Nya. Salib sudah tersedia sesuai perutusan dan panggilan kita masing-masing entah sebagai ibu rumah tangga, kepala keluarga, pelajar, imam, religius dan lain-lain. Pilihan ada pada kita: memikul salib atau menolak, melarikan diri dari salib.
Marilah kita tekun memikul salib-salib kecil kehidupan menurut perutusan dan panggilan kita masing-masing dengan rela dan gembira agar kitapun kelak mengalami kemuliaan bersama Yesus.