Hari ini liturgi Gereja merayakan peringatan arwah semua orang beriman. Inilah saatnya kita diajak untuk semakin menyadari dan merenungkan tentang masa depan kita, sebagaimana kita merenungkan orang tua, kerabat, saudara-saudari kita dalam keluarga maupun dalam komunitas, sahabat, tetangga dan semua orang yang telah menjadi bagian hidup kita, yang telah pergi mendahului kita dan beristirahat dalam tempat kediaman-Nya di surga. Dalam iman dan doa kita bisa menjalin kembali relasi kita dengan mereka. Mereka telah melihat Allah, “dalam keadaan-Nya yang sebenarnya,” dan merekapun sedang menantikan kita di sana, memberikan keyakinan dan semangat kepada kita untuk tetap tekun berjuang dalam meneruskan perjalanan penziarahan kita di dunia ini sampai titik akhir dan kelak pada saatnya nanti kita akan bergabung kembali dengan mereka dalam hidup kekal di rumah Bapa. Oleh karena itu kita dapat meletakkan pengharapan kita dalam iman bahwa “Jika kita mati dengan Kristus Yesus, kitapun akan hidup dengan Dia… (2Tim 2:10).
Kini kita dipanggil untuk menghayati hidup saat ini dalam kesadaran mendalam akan saat kematian kita. Kematian bukan akhir segalanya. Kematian adalah jalan menuju persatuan dengan Tuhan di keabadian-Nya. Kematian adalah titik akhir penziarahan manusia di dunia, titik akhir dari masa rahmat dan belaskasihan, yang Allah berikan kepadanya, supaya melewati kehidupan dunia ini sesuai dengan rencana Allah dan dengan demikian menentukan nasibnya yang terakhir. ”Apabila jalan hidup duniawi kita yang satu-satunya sudah berakhir” (LG 48), kita tak kembali lagi, untuk hidup beberapa kali lagi di dunia. Manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja dan sesudah itu dihakimi (Ibr 9: 27), sesudah kematian tidak ada “reinkarnasi” (KGK 1013), dan dalam pandangan Kristen mengenai kematian dilukiskan dengan sangat bagus dalam liturgi Gereja, ”Bagi umat beriman-Mu ya Tuhan, hidup hanyalah diubah, bukannya dilenyapkan…” (prefasi arwah).
Maka marilah kita mengarahkan pandangan kita ke arah tujuan akhir hidup kita yang sejati dengan mohon bimbingan Roh Kudus dan mohon doa kepada Bunda Maria sekarang dan waktu kita mati serta perlindungan doa dari santo Yosef bapa pelindung orang beriman yang sedang menghadapi sakrat maut.