17 Juli 2024

PEKAN BIASA XV – RABU


Tanpa Roh Kudus, air tidak memurnikan
Pembacaan dari uraian St.  Ambrosius tentang rahasia-rahasia iman

 

Mengapa kalian diberitahu lebih dulu, supaya jangan hanya percaya akan apa yang nampak?  Sebabnya ialah jangan sampai kamu berkata: Ah, inikah rahasia besar itu, yang katanya belum pernah dilihat orang, belum pernah didengar dan belum pernah timbul dalam hati manusia?  Bukankah ini air, yang setiap hari kulihat?  Benarkah air ini dapat membersihkan daku?  Setiap hari aku turun ke dalam air seperti ini, tetapi tidak pernah ditahirkan.  Nah, kini kalian harus mengerti, bahwa tanpa Roh, air tidak dapat mentahirkan!

Inilah sebabnya kamu membaca, bahwa ketiga saksi dalam pembaptisan: air, darah, dan Roh, adalah satu, sebab bila kamu menghilangkan salah satu, tidak ada Sakramen Pembaptisan.  Apakah artinya air tanpa salib Kristus?  Hanyalah unsur alam biasa, tanpa efek sakramental.  Begitu juga, tanpa air tidak ada misteri kelahiran kembali: sebab jika orang tidak lahir dari air dan Roh Kudus, ia tidak dapat masuk kerajaan Allah.  Juga seorang calon baptis percaya akan salib Tuhan Yesus, yang juga menandai dia; akan tetapi jika ia tidak dibaptis dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, ia tidak dapat  memperoleh pengampunan dosa atau menerima karunia rahmat rohani.

Ingatlah kembali bahwa orang Siria itu mandi tujuh kali di bawah hukum Taurat, tetapi kalian dibaptis dalam nama Tritunggal.  Kalian mengakui Bapa – ingatlah apa yang kalian perbuat – kalian mengakui Putra, kalian mengakui Roh.  Janganlah lupa akan urutan ini.  Dalam kepercayaan ini kalian mati untuk dunia dan bangkit kembali kepada Allah.  Kalian dikuburkan dalam unsur alam, mati terhadap dosa, dan bangkit kembali untuk kehidupan kekal.  Maka percayalah bahwa air ini tidak tanpa kuasa.

Camkanlah juga: orang lumpuh di tepi kolam itu menunggu seseorang.  Dan siapa orang itu selain Tuhan Yesus, yang lahir dari Perawan?  Ketika Ia datang, bukan lagi bayangannya, yang menyembuhkan satu orang setiap kali, melainkan Dia sendiri, Sang Kebenaran, yang menyembuhkan semua orang sekaligus.  Dialah yang ditunggu-tunggu kedatangan-Nya, yang oleh Allah Bapa kita dinyatakan kepada Yohanes Pembaptis, “Jikalau engkau melihat Roh itu turun atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah yang akan membaptis dengan Roh Kudus.”  Dan Yohanes memberi kesaksian tentang Dia, ‘Aku melihat Roh turun bagaikan merpati dari langit dan tinggal di atas-Nya’.  Mengapa Roh itu turun sebagai merpati?  Bukankah agar kamu melihat dan mengerti, bahwa merpati yang dilepaskan dari bahtera oleh Nuh orang jujur itu, merupakan lambang merpati ini?  Di sini kalian harus mengenalnya sebagai lambang sakramen.

Apakah masih ada kemungkinan untuk menyangsikan, kalau Bapa jelas menyatakan kepada kalian di dalam Injil, “Inilah Putra-Ku, Aku berkenan kepada-Nya.”  Apakah kalian masih ragu kalau  mendengarkan sabda Putra, yang atas-Nya Roh Kudus menampakkan diri dalam rupa burung merpati?  Atau kalau Roh Kudus berbicara, Dia yang turun dalam rupa merpati?  Atau kalau Daud juga berbicara, “Suara Tuhan ada di atas air; kemuliaan Tuhan mengguntur; dan Tuhan ada di atas air bah”?  Kalau Kitab Suci memberi kesaksian, bahwa oleh doa Yerubaal api turun dari langit?  Dan lagi: ketika Elia berdoa, api turun dan menghabiskan korban?