MINGGU ADVEN I
Masa Adven mengingatkan kedua kedatangan Tuhan
Pembacaan dari Khotbah St. Elredus, Abas
Masa yang bahagia ini yang kita sebut Masa Adven menawarkan kepada renungan kita dua alasan untuk bergembira, karena masa ini membawa kepada kita dua anugerah. Masa Adven mengingatkan kita pada kedua peristiwa kedatangan Tuhan: kedatangan yang sangat manis, yang telah ditunggu-tunggu dan amat dirindukan oleh para bapa leluhur. Dalam kedatangan ini, “Yang Terelok di antara anak-anak manusia”, “Yang Dirindukan oleh segala Bangsa”: Sang Putera Allah, telah mewujudkan kehadiran-Nya yang nyata di dalam dunia ini, dalam rupa daging, yaitu ketika Ia datang di dunia untuk menyelamatkan kaum pendosa. Kemudian kedatangan yang masih harus kita nantikan dengan pengharapan yang pasti, yaitu: ketika Tuhan kita, yang sudah pernah kelihatan di bawa kerudung kemanusiaan kita itu, akan kelihatan bersinar gemilang dalam kemuliaan-Nya seperti dikatakan oleh pemazmur: “Allah kita datang!”
Kedatangan-Nya yang pertama diketahui oleh beberapa orang benar saja; tetapi pada kedatangan-Nya yang kedua, Dia akan mewujudkan diri dengan jelas kepada orang baik dan kepada orang jahat seperti dikatakan oleh Nabi Yesaya “Setiap orang akan melihat keselamatan Allah kita!” Hari kelahiran-Nya yang akan kita kenangkan dalam perayaan Natal nanti, mengingatkan kepada kita bahwa Dia telah lahir di dunia ini. Masa Adven ini, yang kami rayakan sebelumnya, mengingatkan kita tentang “Dia yang dirindukan”; yaitu kerinduan para bapa leluhur yang suci, yang hidup sebelum kelahiran-Nya.
Maka sangatlah tepat bila Gereja menentukan, agar pada masa ini dibacakan tulisan-tulisan dan dikenangkan kembali kerinduan-kerinduan orang yang hidup pada masa sebelum kedatangan Tuhan yang pertama. Dan kita merayakan masa penantian ini bukan selama satu hari saja, melainkan dalam waktu yang cukup panjang; karena kita mengetahui dari pengalaman bahwa sesuatu yang dirindukan dengan sangat selama waktu yang lama, jauh lebih mengembirakan waktu saat yang dirindukan itu sudah datang. Jadi, saudara terkasih, kita harus mengikuti teladan para bapa leluhur yang suci: dengan memelihara dalam hati kita kerinduan yang sama dan dengan demikian mengobarkan dalam jiwa kita, cinta kasih dan penantian akan Kristus.
Perayaan Masa Adven ini ditetapkan agar kita dapat merenungkan penantian yang telah mengobarkan hati para bapa leluhur kita akan kedatangan Tuhan yang pertama dan agar kita dapat belajar dari teladan mereka untuk merindukan dengan sangat kedatangan-Nya yang ke-dua. Ingatlah betapa besar kebaikan yang Tuhan menganugerahkan kepada kita dengan kedatangan-Nya yang pertama. Dan betapa lebih besar lagi kebaikan yang akan diberikan-Nya kepada kita dengan kedatangan-Nya yang ke-dua.
Semoga renungan ini membantu kita untuk lebih mencintai misteri kelahiran-Nya dan untuk menantikan dengan sangat kedatangan-Nya yang ke-dua. Kalau kita belum punya kesadaran untuk berani menginginkan saat Kristus akan kembali, sekurang-kurangnya kita harus takut akan saat tersebut, dan karena itu memperbaiki tingkah-laku kita yang buruk.