Pada hari ini Gereja mengenangkan peristiwa Kristus Tuhan memasuki kota Yerusalem untuk menggenapi misteri Paskah-Nya. Masuknya Yesus ke kota Yerusalem disambut dan dielu-elukan oleh umat laksana raja.
Yesus mengendarai keledai memasuki kota Yerusalem, dalam Injil Matius disebutkan ada 2 keledai, induk keledai dan anaknya. Manakah yang dinaiki oleh Yesus, induknya atau anaknya, atau keduanya? Dalam homili, Rm. Agus Widodo, Pr mengulas hal ini. Eksegese memberi makna simbolis peristiwa perarakan Yesus:
- Kehadiran Yesus sebagai Raja yang Mahakuasa dan jaya tetapi sekaligus sebagai hamba Yahwe yang menderita, yang lemah lembut dan rendah hati.
- Keledai adalah binatang beban bukan binatang yang dikendarai jadi butuh keahlian untuk mengendarai keledai, apalagi keledai yang masih muda sulit untuk dikendalikan. Ini menunjukkan bahwa Yesus sangat ahli dan terampil untuk mengendalikan dan mengarahkan segala sesuatu.
- Orang-orang menghamparkan pakaiannya di jalan sehingga dapat dilewati oleh Yesus. Pakaian menunjukkan identitas seseorang, hal ini mau mengatakan bahwa Yesus mau memakai identitas/panggilan kita masing-masing sebagai sarana untuk menghadirkan karya keselamatan Tuhan bagi banyak orang.
Allah yang maha pengasih,
dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu,
Engkau telah hadir di tengah-tengah kami
sebagai orang yang dihina dan dianiaya.
Kami mohon, bukalah hati kami
untuk memahami misteri penderitaan Putra-Mu itu
serta jadikanlah kami bersedia mengikuti jejak-Nya
sambil memikul salib kami sendiri.
Amin.
(Doa Pembuka)