Hari ini kita merayakan Kenaikan Tuhan Yesus ke surga setelah Ia dibangkitkan oleh Bapa. Dia naik kembali kepada Bapa untuk membawa segalanya ke dalam kasih. Kita diajak masuk lebih dalam ke perayaan iman Gereja: memandang kepada Yesus, Sang Pokok Keselamatan Abadi.
Kenaikan Kristus ke surga menggambarkan langkah masuk yang definitif dari kodrat manusiawi Yesus ke dalam kemuliaan Allah di surga; dari situlah Ia akan datang kembali. Yesus Kristus, Kepala Gereja, mendahului kita masuk ke dalam kerajaan kemuliaan Bapa, supaya kita semua sebagai anggota-anggota Tubuh-Nya dapat hidup dalam harapan, bahwa nanti kita juga akan bersama Dia untuk selama-lamanya. Dia akan menyertai kita senantiasa sampai akhir zaman.
Perpisahan dengan Yesus dalam kemanusiaan-Nya dirasakan oleh para murid sebagai suatu kehilangan, suatu kekosongan. Mereka merasakan kebutuhannya akan kehadiran Tuhan. Sambil menantikan janji Tuhan akan anugerah Roh yang akan menyertai mereka sampai akhir jaman, mereka bertekun sehati sejiwa dalam doa bersama Bunda Maria. Sekarang kehadiran-Nya dan kasih-Nya kita imani melalui tanda-tanda sakramen: dalam Ekaristi, melalui Kitab Suci, melalui murid-murid-Nya, melalui Gereja-Nya, dan kehadiran-Nya dalam diri kita. Yesus juga mengajak kita semua menempuh jalan kerendahan hati, supaya kita menjadi manusia baru dalam kasih-Nya yang tidak mencari diri melainkan mengagumi kehadiran-Nya dalam orang lain, terutama mereka yang miskin dan tersingkir. Kita dapat hidup dalam Roh dengan keluar dari pusat diri kita sendiri.
Seperti yang dialami oleh para murid, dalam kesendirian, kekosongan dan kebutuhan, maka pada hari raya ini, marilah kita bersama Bunda Maria bertekun dalam doa, dalam penantian akan pencurahan Roh yang berlimpah-limpah pada Hari Pentakosta. Kehadian Roh membuat kita semakin rindu mengalami kepenuhan Roh dan pertemuan dengan Yesus secara penuh.