Berkat Pembaptisan kita menerima anugerah Roh Keputraan, Roh keilahian, Roh hidup baru. Oleh Roh itu kita berseru: “Ya Abba, ya Bapa!”. Seruan ini menunjuk pada kenyataan bahwa sejak awal mula penciptaan, kita ditentukan untuk menjadi putra-putri Allah dalam kesatuan dengan Sang Putra Tunggal-Nya- Sang Sabda.
Dosa menghalangi terwujudnya kesatuan ini, dan menghalangi rencana kasih Bapa bagi manusia, namun tidak menggagalkan. Pada kepenuhan waktu, rencana itu digenapi dan kehendak-Nya bagi kita diwujudkan. Itulah saat kita bersatu dengan Sang Sabda Yang Menjelma berkat keterbukaan kita kepada anugerah Roh-Nya dalam pembaptisan. Pembaptisan menjadikan mungkin bagi kita untuk menghayati hidup yang mengatasi kodrat. Sebab melalui pembaptisan, kita mengambil bagian dalam hidup Kristus – Sang Putra Allah. Dialah sumber hidup kita dalam Roh.
Hidup dalam kesatuan dengan Sabda inilah sebenarnya yang dimaksud dengan hidup dalam Roh, Dialah yang terus menerus membimbing kita membuat pilihan untuk hidup dengan mengasihi Tuhan, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya. Hidup dalam Roh, juga berarti menghayati hidup dalam kebenaran dan kasih. Hanya dengan demikian, kita beroleh jalan untuk bersatu dengan Kristus dalam rahmat agar tindakan-tindakan kasih kita dimurnikan demi kemuliaan Bapa.
Menghayati hidup dalam Roh juga berarti menghidupi kesejatian kemuridan kita. Tanda-tandanya ialah: tumbuh dalam kesadaran bahwa membutuhkan pertobatan, sikap saling percaya, saling minta ampun dan mengampuni, serta tumbuh dalam semangat untuk mencintai Allah dan berbelas kasih kepada sesama.
Menghidupi Sakramen-sakramen, menghayati keutamaan hidup menjadi sumber utama pertumbuhan hidup dalam Roh. Sakramen-sakramen Gereja bisa diibaratkan matahari yang menyinarkan terang dan kehangatannya bagi seluruh ciptaan. Sinar dan kehangatannya berdaya guna jika tidak ada penghalang. Demikian pula sakramen mendorong pertumbuhan hidup dalam Roh jika tidak dihalangi oleh dosa dan kejahatan kita. Maka menghayati keutamaaan diperlukan agar hidup kita dalam Roh tumbuh dan berbuah subur.
Di atas semua Sakramen, Ekaristilah yang merupakan sumber pokok dan paling utama bagi pertumbuhan hidup kita dalam Roh, karena melaluinya kita menerima Kristus, Tubuh dan Darah-Nya, secara pribadi; kita makan santapan kehidupan dan minum air hidup langsung dari sumbernya.
Semoga anugerah Roh yang telah kita terima dalam pembaptisan beroleh ruang tumbuh dan makanan dalam kehidupan kita, kita menjadi kuat dan hidup kita sepenuhnya dikuasai oleh keberadaan-Nya dengan kelimpahan sukacita dan damai.