PEKAN BIASA XV – SENIN
Kita lahir kembali dari air dan Roh Kudus
Pembacaan dari Uraian Santo Ambrosius tentang Rahasia-rahasia Iman
Apa yang kamu lihat di bejana pembaptisan? Air, tentu saja! Tetapi bukan hanya air! Kamu melihat juga para imam melayani di sana, dan imam agung mengajukan pertanyaan serta memberkati.
Pertama-tama, rasul mengajar kamu, agar memusatkan perhatianmu, bukan pada hal-hal yang kelihatan, tetapi pada hal-hal yang tidak kelihatan; sebab hal-hal yang kelihatan itu, hanya sementara, dan pasti akan berlalu; tetapi hal-hal yang tidak kelihatan itu kekal. Di lain tempat kamu juga membaca, bahwa hal-hal ilahi yang tak kelihatan itu, sejak dunia diciptakan, dapat dimengerti melalui hal-hal yang diciptakan; pun pula kuasa-Nya yang kekal dan keallahan-Nya dikenal melalui karya-karya-Nya. Itulah sebabnya Tuhan sendiri berkata, “Jika kamu tidak percaya akan Daku, percayalah sekurang-kurangnya akan perbuatan-perbuatan-Ku.” Maka percayalah bahwa keallahan-Nya hadir di sini. Kamu percaya akan pekerjaan-Nya; bagaimana mungkin kamu tidak percaya akan kehadiran-Nya! Bagaimana mungkin ada pekerjaan kalau tidak ada kehadiran sebelumnya?
Camkanlah betapa kunonya rahasia ini! Bahkan sudah dilambangkan dalam awal penciptaan dunia. Pada awal mula, ketika Allah menciptakan langit dan bumi, dikatakan kepada kita, bahwa Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air, Ia bergerak di atas permukaan air. Bukankah Roh itu aktif ketika bergerak di atas air? Kamu harus tahu, bahwa Roh bekerja tatkala menciptakan dunia, karena nabi berkata, “Oleh sabda Tuhanlah langit dijadikan, dan segala bintang oleh nafas mulut-Nya.” Berdasarkan kesaksian para nabi, kita menerima kenyataan bahwa Roh bergerak di atas air dan juga bahwa Ia aktif bekerja. Nabi Musa mengatakan bahwa Roh bergerak di atas air; sedang Nabi Daud memberi kesaksian bahwa Roh itu aktif.
Dengarkanlah kesaksian lain. Semua daging rusak karena dosa-dosanya. Allah bersabda, Roh-Ku tidak akan tinggal di dalam manusia, karena ia itu daging. Dengan demikian Allah menunjukkan bahwa rahmat Roh ditolak oleh kebusukan daging dan pencemaran oleh dosa berat. Maka, Allah memutuskan untuk memulihkan anugerah yang telah diberikan-Nya, dengan mendatangkan air bah dan memerintahkan Nuh, orang jujur itu, agar masuk ke dalam bahtera. Ketika air mulai surut, Nuh melepaskan seekor burung gagak lebih dahulu, kemudian burung merpati, yang terbang kembali membawa ranting zaitun. Kamu melihat air, kamu melihat kayu, kamu melihat merpati, apakah kamu masih ragu-ragu untuk percaya akan rahasia ini?
Dalam air inilah manusia kodrati dibasuh, dan dibersihkan dari semua dosanya. Semua kejahatan dikubur di dalamnya. Kayu inilah tempat Tuhan disalibkan ketika Ia menderita untuk kita. Dan merpati inilah, yang dengan bentuknya Roh Kudus turun, seperti kamu ketahui dari Perjanjian Baru! Roh Allah ini menghembuskan kedamaian jiwa dan ketenangan budi ke dalam dirimu.