Perayaan Liturgi hari ini mengajak kita untuk memuji, memuliakan, menyembah serta bermegah atas Salib Tuhan Yesus Kristus. “Kita harus bermegah dalam Salib Tuhan kita, Yesus Kristus, pokok keselamatan, kehidupan dan kebangkitan kita, sumber penebusan dan pembebasan kita”. Kita ingin agar kebenaran kata-kata itu dialami dalam hidup sehari-hari saat kita bertemu dengan salib-salib kehidupan kita.
Salib itu sendiri sebenarnya tidak indah dan mulia. Malahan sebaliknya merupakan alat penyiksaan kejam yang sangat merendahkan. Tetapi karya belas kasih dan kebijaksanaan Allah telah mengubah alat penyiksaaan itu menjadi sarana keselamatan. Salib, yang dipakai untuk menyiksa dan membunuh Tuhan, ternyata tidak bisa meniadakan kasih-Nya.
Mengapa senjata yang dipilih Allah untuk menyelamatkan kita adalah salib? Mengapa kita menang melawan setan karena mau menderita? Sebab Setan selalu menawarkan kenikmatan, keenakan dan kemuliaan diri. Sedangkan Salib mengecilkan dan merendahkan. Di dalam kehidupan sehari-hari kita yang biasa, peperangan rohani sedang berlangsung. Ikut Tuhan atau setan? Percaya pada kekuatan Tuhan, yang adalah kasih dan pengampunan atau menyerah saja pada bujukan si jahat dengan membalas kejahatan dengan kejahatan?
Ketika kita mau memilih Tuhan dengan tidak langsung bereaksi dan diam untuk mendengarkan, biasanya menimbulkan perasaan bahwa kita tidak dianggap, tidak didengarkan dan ‘kalah’. Ya, memang. Kesombongan kekerasan hati kita sedang dikalahkan. Namun, saat itulah tepatnya saat keselamatan kita, saat kemenangan salib. Saat metanoia: bertobat, berbalik dari setan kepada Allah. Saat-saat Tuhan menyelamatkan aku dari amarah menuju pengampunan. Saat aku dibebaskan dari nafsuku untuk menyalahkan orang lain dan mencoba memahami yang menyakitiku dengan compassio (bela rasa) dan mengulurkan kasih yang membawa damai. Itulah saat-saat kita dipanggil untuk berpegang erat bersama Yesus Tersalib dan bersatu dalam doa-Nya seperti yang Ia serukan di atas Salib bagi para aljogo-Nya: “Ya Bapa, ampunilah kami sebab kami tidak tahu apa yang kami perbuat.”
Kami menyembah Dikau ya Kristus, sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia.