Hari ini bersama Gereja, kita berdoa kepada Bunda Maria dan mengangkat pandangan kita ke arah salib Tuhan kita Yesus Kristus. Dari salib tempat Ia bergantung, Yesus berkata kepada ibu-Nya,” Ibu, inilah anakmu!’”(Yoh 19:26) Dengan menerima pesan akhir kasih Ilahi, di bawah salib Maria mengangkat semua orang menjadi anaknya, mereka yang oleh wafat Kristus dilahirkan untuk hidup Ilahi. Yesus adalah Putra Maria yang tunggal. Tetapi keibuan rohani Maria mencakup semua manusia; untuk menyelamatkan merekalah Yesus telah datang. ”Ia telah melahirkan Putra, yang oleh Allah dijadikan yang sulung di antara banyak saudara( Rm 8:29), yakni umat beriman. Maria bekerja sama dengan cinta kasih keibuannya untuk melahirkan, dan untuk mendidik mereka.” (LG 63)
Ia memang Bunda para anggota (Kristus)….karena dengan cinta kasih ia menyumbangkan kerjasamanya supaya dalam Gereja lahirlah kaum beriman yang menjadi anggota Kepala itu.(LG 53). Dalam diri Maria, Gereja adalah semua orang yang berjalan bersama. Di dalam Maria, kita masing-masing dibimbing oleh Roh Kudus memenuhi panggilan kita untuk bergerak keluar! Berjalan menuju kekudusan mengikuti Kristus dan menjadi seperti Dia. Maria telah mendahului kita di jalan kekudusan yang merupakan misteri Gereja. Terlebih-lebih saat ini, dunia dan Gereja membutuhkan kesaksian wanita yang khas dan kecerdasannya yang tampak dalam corak feminin; kekudusan yang sangat esensial untuk memantulkan kekudusan Allah di dunia ini. Tugas profetis Kristus dibagikan kepada seluruh umat Allah.
Tugas ini pertama-tama berarti mendengarkan sabda Allah dan memahaminya( LG 12). Para wanita Katolik yang hidup berdasarkan iman dan kasih, menghormati nama Allah dalam doa dan pelayanan. Sejak semula mereka mempunyai peranan yang sangat subur dalam Gereja dan sangat diperlukan dalam transmisi arti dari iman dan bagaimana menerapkannya dalam semua situasi hidup. Di masa kini, yang merupakan masa krisis spiritual dan budaya yang sangat dalam, tugas wanita menjadi sangat penting dan mendesak. Kehadiran Gereja dan tindakannya harus terjadi melalui kemampuan para wanita untuk menerima dan menyimpan sabda Allah. Wanita punya karunia unik untuk tugas mentransmisikan pesan dan misteri Kristiani, baik dalam keluarga (komunitas), maupun dalam dunia kerja, studi dan waktu bebas.
Setiap tugas , juga yang paling biasa, kalau dilakukan dengan kasih, merupakan sumbangan bagi karya pengudusan dunia. Inilah suatu kebenaran penting yang harus disadari dan diingat di masa kini, dalam dunia yang tertarik oleh sukses dan hasil dari efisiensi tinggi, tetapi di mana banyak orang miskin tidak dapat mengambil bagian dalam kemajuan global.
Maka tepatlah kiranya kita mohon dalam doa agar Roh Kudus yang hidup dalam Maria membimbing kita dalam perjuangan hidup dan pertobatan kita.