Pada Hari Raya Tritunggal Mahakudus, salah satu antifon ibadat malam di pertapaan yang merupakan pengajaran Santo Yohanes Paulus II, Paus, berbunyi demikian:
Aku percaya akan Bapa, pemberi segala kebaikan.
Aku percaya akan putra, penebus manusia.
Aku percaya akan Roh Kudus, Tuhan yang memberi hidup
Santo Yohanes Paulus II, memberitahu kita bahwa Allah adalah keluarga. Di dalam Allah ada relasi. Suatu relasi kasih. Ada yang dikasihi dan ada yang mengasihi. Kasih selalu membutuhkan orang lain, dan sifat kasih adalah menyatukan.
Ada Komunio Allah Tritunggal Mahakudus yaitu Bapa, Putra dan Roh Kudus. Yesus adalah Anak dalam relasi dengan Bapa dan Bapa menjadi Bapa dalam relasi dengan Anak. Di dalam relasi itu ada Roh Kudus yang menyatukan. Roh Kuduslah yang merelasikan kesatuan interpersonal Bapa dan Putra.
Putra menerima sabda dari Bapa. Roh Kudus menerima sabda dari Putra. Roh Kudus adalah penerjemah yang menafsirkan sabda dan kebenaran. Tanpa Roh Kudus kita tidak bisa mengerti Sabda Yesus. Yesus datang untuk memberi Roh Kudus pada kita. Hidup Kristiani adalah masuk dalam komunio keluarga Allah.
Melalui pembaptisan kita dimasukkan ke dalam keluarga besar Allah, yaitu Gereja. Gereja adalah rumah kita. Tempat kita belajar hidup sebagai keluarga Allah. Belajar mencintai dan dicintai, belajar mengampuni dan menerima pengampunan.
Maka marilah kita senantiasa bersyukur dan memuji Allah Tritunggal Mahakudus. Bapa sumber karunia, Putra penebus dunia dan Roh Kudus ikatan cinta. Bersyukur atas anugerah pembaptisan yang memasukkan kita ke dalam keluarga besar Allah.