Bacaan Misa hari ini mengantar kita kepada Yesus. Melalui hidupNya, Yesus mau mengajarkan bagaimana hidup sebagai manusia yang sesungguhnya.
Injil bercerita tentang Yakobus dan Yohanes yang meminta tempat di sisi kanan dan kiri Yesus. Sebagai manusia, mungkin saja Yesus kecewa dengan mereka – setelah sekian lama tinggal bersama-Nya mereka belum juga mengerti, apalagi sebelumnya Yesus sudah mewartakan kematian-Nya. Tetapi Yesus tidak berhenti di situ, hati-Nya yang lembut mengerti keadaan mereka sebagai manusia yang lemah, berdosa dan perlu diselamatkan.
Seperti kedua rasul itu, kita juga sering berlomba mencapai tempat tinggi, tetapi apa yang diajarkan Yesus? “Kamu tahu bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian diantara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barang siapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.” (Mrk. 10:42-44)
Yesus mengajarkan jalan kebahagiaan sejati, bukan dengan mencapai kedudukan, bukan dengan kuasa yang mau mendominasi, melainkan jalan kerendahan hati yaitu melayani. Melayani berarti mau kebaikan orang lain dan bukan kepentingan atau keuntunganku, tidak memaksakan kehendakku, caraku, pendapatku, tetapi terbuka terhadap yang berbeda denganku demi kebaikan bersama. Bayangkan bagaimana jadinya kalau kita melayani orang lain dan orang lain itu melayani kita; dengan demikian kita saling melayani.
Maka marilah kita mohon kepada Tuhan anugerah Roh Kudus untuk memampukan kita saling melayani, karena itulah yang dikehendaki Tuhan demi keselamatan dan kebahagiaan kita.