23 Desember 2024

Novena Natal Hari ke-7


Magnificat
Pembacaan dari komentar St. Beda Venerabilis tentang Injil Lukas

 

Maria berkata, “Jiwaku memuliakan Tuhan, hatiku bergembira karena Allah juruselamatku.”   Tuhan, katanya telah meninggikan aku dengan kurnia agung yang tak terduga, yang tidak dapat diterangkan dengan kata-kata, dan hampir tidak dapat diselami dengan jiwa dan hatiku yang paling dalam.  Maka aku mengangkat semua kekuatan jiwaku menjadi ucapan syukur dan pujian.  Dalam kegembiraanku kucurahkan seluruh hidupku, seluruh perasaanku, seluruh pengertianku dalam memandang keagungan-Nya yang tanpa batas.  Jiwaku bersukacita karena ke-Allahan Kristus, juru selamatku yang kukandung di dalam waktu dan  kubawa dalam tubuhku.  Sebab Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.

Maria melihat kembali kata-kata dari permulaan kidung ini, “Jiwaku memuliakan Tuhan.”  Hanya jiwa yang mengalami perbuatan-perbuatan besar dari Allah dapat mengagungkan dan memuji Dia sepantasnya, hanya jiwa itu yang dapat mengajak mereka yang mempunyai kerinduan dan  tujuan yang sama.  “Muliakanlah Tuhan bersama dengan aku, marilah kita bersama memuji Dia.”

Orang yang tidak mau memuliakan Tuhan yang dikenalnya dengan segala kekuatannya dan yang tetap menyucikan nama-Nya, akan disebut yang paling kecil dalam kerajaan surga.  Nama Tuhan disebut suci, sebab Ia mengatasi segala ciptaan  karena ketinggian kuasa-Nya, yang tiada bandingnya, karena Ia terpisah dari segala yang diciptakan-Nya.  “Ia menolong Israel, hamba-Nya karena Ia mengingat segala rahmat-Nya.” Secara indah Maria menyebut Israel hamba Tuhan, karena Israel diangkat oleh-Nya untuk diselamatkan.  Sebab ia melihat Israel taat dan rendah hati, sesuai dengan ucapan nabi Hosea, “karena Israel itu kecil maka Aku mencintainya.”

Maka orang yang tidak mau merendahkan dirinya, sudah tidak dapat diselamatkan dan ia juga tidak dapat berkata bersama nabi, “Lihat, Tuhanlah penolongku, Tuhan mengangkat hidupku.”  Tetapi barangsiapa merendahkan diri seperti anak kecil, dia itulah yang terbesar dalam kerajaan surga.  Seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.”  Yang dimaksud Maria bukan keturunan Abraham menurut kodrat, tetapi secara rohani yaitu bukan mereka yang diturunkan olehnya secara jasmaniah saja, tetapi mereka yang mengikuti langkah-langkahnya dalam iman, entah mereka bersunat atau tidak bersunat, dan itu diperhitungkan sebagai kebenaran.

Jadi kedatangan penebus itu dijanjikan kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya, yaitu kepada anak-anak perjanjian, jika kamu milik Kristus, maka kamu keturunan Abraham, ahli waris menurut janji.  Maka tepat jika kedua ibu yaitu ibu Tuhan dan ibu Yohanes, mendahului kelahiran puteranya dengan bernubuat.  Seperti dosa mulai dari wanita dan bahwa hidup itu hilang karena seorang wanita yang tertipu, maka hidup dikembalikan kepada dunia oleh kedua wanita ini yang saling bersaing dalam menyampaikan pujian.