Novena Natal Hari Ke-8
Bukalah pintu hatimu bagi Dia rindu masuk ke dalam hatimu
Pembacaan dari komentar St. Ambrosius tentang Mzm 118
Sabda Ilahi telah datang dan mengetuk pintu jiwa kita, menantang kemalasan kita, membangunkan kita dari tidur kita. Kerinduan-Nya adalah selalu ingin masuk dan tinggal dalam kita. Jika Dia selalu tidak dapat melakukannya, itu karena kesalahan kita, atau jika Ia dapat masuk satu kali, namun kemudian tidak dapat selalu tingal dengan kita. Bukalah pintu hatimu lebar-lebar dan terimalah Dia, jangan kunci pintu hatimu bagi Dia. Bukalah sudut-sudut akal budimu yang tersembunyi, perlihatkanlah kepada-Nya ruang-ruang tak bernoda, tempat harta rumah damai. Biarlah Dia melihat betapa indah rahmat yang telah menjadikanmu. Bukalah lebar-lebar pintu hatimu, berlarilah pada Sang Surya yang tak pernah pudar nyalanya dalam menerangi setiap manusia. Itulah terang sejati yang menerangi setiap orang, tetapi orang yang menutup jendela hatinya mencabut dirinya sendiri dari sinar keabadian itu. Jika kamu menutup pikiranmu, kamu menutupi Kristus untuk masuk. Karena meskipun Dia memiliki kuasa untuk masuk, Dia tidak pernah memaksa masuk dalam hati yang tertutup, Dia tidak berusaha masuk dengan cara melawan kehendak kita.
Kristus lahir dari rahim seorang perawan untuk memancarkan terang-Nya ke seluruh dunia sehingga segala sesuatu diterangi oleh terang-Nya. Terang-Nya diterima oleh semua orang yang rindu memandang semarak kemuliaan abadi dimana kegelapan tidak menguasainya. Di dunia ini kita mengalami matahari alami setiap hari yang dapat dikuasai oleh kegelapan malam, tetapi matahari kesucian tidak mengenal waktu dan kebijaksanaannya tidak pernah memberi ruang pada kejahatan.
Berbahagialah jiwa yang berjaga-jaga saat Kristus datang dan mengetuk pintu hati kita. Pintu kita adalah iman, jika iman ini cukup kuat seluruh rumah akan selamat, dan melalui pintu inilah Kristus akan masuk. Karena itu berjaga-jagalah sebab kalau Ia datang dan menemukan pintu tertutup, maka ia terusir dan juga akan pergi. Tetapi jika hatimu siap siaga, Dia datang dan mengetuk pintu hatimu dan memintamu untuk membukakan pintumu bagi Dia.
Jiwa kita adalah pintu itu, jiwa kita adalah pintu gerbang itu seperti yang dikatakan dalam kitab suci: “Bukalah pintu gerbangmu, bukalah pintu gerbangmu hai gapura-gapura supaya masuklah raja mulia itu.” Jika kamu membuka pintu gerbang imanmu maka raja mulia akan masuk kedalam rumahmu dalam perarakan kemenangan dan membawa serta lencana penderitaan-Nya. Kesucian juga memiliki pintu gerbang, kita temukan hal ini dalam kitab suci, dimana Tuhan bersabda melalui para nabi-Nya: “Bukalah bagiKu pintu gerbang kesucian” dan dalam teks lain dikatakan: “Pujilah Tuhan hai Yerusalem, hai Putri Sion, pujilah Allahmu sebab Dia datang dan menguatkan palang pintu gerbangmu.” Jiwamu adalah pintu itu dan melalui pintu itu Kristus datang dan mengetuk, bukalah pintumu bagi Dia yang rindu masuk dan menemukan mempelai-Nya berjaga dan menantikan kedatangan-Nya.