Tuhan Yesus pada Minggu Palma memasuki Kota Yerusalem untuk menggenapi misteri Paskah-Nya, yakni sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya. Ia dimuliakan dengan perarakan meriah dan dengan penghormatan sebagai seorang Raja. Perarakan agung ini melambangkan kemuliaan surgawi, saat Ia memasuki Yerusalem surgawi diiringi semua anggota Tubuh-Nya. Ia dielu-elukan oleh para bangsa dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang meneriakkan, “Terberkatilah yang datang atas nama Tuhan!”
Ya Allah tambahkanlah iman kami yang berharap pada-Mu,
dan dengan murah hati dengarkanlah doa-doa kami.
Semoga kami, yang hari ini memegang daun palma untuk mengelu-elukan Kristus,
juga menghormati Engkau dengan hidup baik menurut semangat Kristus.
Allah Bapa yang Maha Pengasih, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu,
Engkau telah hadir di tengah-tengah kami sebagai orang yang dihina dan dianiaya.
Kami mohon bukalah hati kami untuk memahami misteri penderitaan Putra-Mu itu,
serta jadikanlah kami bersedia mengikuti jejak-Nya sambil memanggul salib kami.
(Doa Pembuka Misa)
Yerusalem, Yerusalem, Lihatlah Rajamu,
Hosanna terpujilah Kristus Raja Mahajaya!
St. Bernardus dalam kotbahnya tentang Minggu Palma mengatakan: bagi kita yang mencari makna rohani dalam kehidupan rohani, perarakan melambangkan kemuliaan surgawi dan sengsara adalah jalan menuju kemuliaan itu. Jika kita di dalam perarakan ini membayangkan kebahagiaan kekal sewaktu bertemu dengan Kristus, maka kita akan bergegas mengikuti perarakan. Kita belajar bahwa sengsara sebagai jalan yang harus kita tempuh untuk sampai kepada kemuliaan, jalan menuju ke kota kediaman, jalan yang menuju kerajaan. “Ingatlah aku ya Tuhan, apabila Engkau berada dalam kerajaan-Mu.”
SELAMAT MEMASUKI PEKAN SUCI